Jaga Inflasi Lampung, Pj. Gubernur Samsudin Instruksikan OPD Rutin Turun Kelapangan
Pj. Gubernur Lampung Samsudin.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---
RADARLAMPUNG.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat inflasi sebesar 0,20 persen secara bulanan (month-to-month/m-to-m) pada Oktober 2024.
Adapun inflasi secara tahunan (year on year/y-on-y) tercatat sebesar 1,94 persen dan inflasi kalender (year to date) sebesar 0,67 persen.
Menanggapi perkembangan tersebeut, Pj. Gubernur Lampung Samsudin menginstruksikan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan dinas terkait agar terus menjaga inflasi di Lampung.
"Pemprov Lampung akan terus menjaga inflasi agar selalu terkendali, seluruh jajaran OPD terkait agar terus memperhatikan di lapangan dan lakukan intervensi bila diperlukan untuk pengendalian inflasi," ujar Samsudin.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Kunjungi Lahan Pertanian di Merauke Guna Percepat Swasembada Pangan
Kata Samsudin, langkah-langkah pengendalian yang berkesinambungan diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi daerah.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berkomitmen untuk berkoordinasi dengan semua pihak dalam memastikan ketersediaan dan distribusi pasokan bahan pokok, serta mengantisipasi potensi gangguan yang dapat memicu inflasi.
Sementara, Kepala BPS Lampung Atas Parlindungan Lubis mengatakan, kelompok pengeluaran yang memiliki andil terbesar pada Oktober 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok pengeluaran yang memiliki andil inflasi terbesar pada Oktober 2024 secara bulanan (m-to-m) dengan andil sebesar 0,17 persen," ujar Atas Parlindungan Lubis.
BACA JUGA:Ada Bowlicious Menggugah Selera, Menu Kuliner Baru di Pantai Marina Lampung Wajib Dicoba
Disampaikan Atas Parlindungan Lubis, terdapat lima komoditas utama penyumbang inflasi secara (m-to-m), yaitu bawang merah sebesar 0,11 persen; tomat sebesar 0,07 persen.
Kemudian, daging ayam ras sebesar 0,04 persen; cumi-cumi sebesar 0,02 persen; dan ikan nila sebesar 0,02 persen.
Sementara, tingkat inflasi secara tahunan (y-on-y) pada bulan Oktober 2024 tercatat sebesar 1,94 persen.
Atas Parlindungan Lubis menyampaikan kelompok pengeluaran yang memberikan andil tertinggi dalam pembentukan inflasi (y-on-y) Oktober 2024 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan inflasi sebesar 3,03 persen dan andil sebesar 0,99 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: