Dua Terduga Pelaku Money Politik di Tulang Bawang Diperiksa Gakkumdu

Dua Terduga Pelaku Money Politik di Tulang Bawang Diperiksa Gakkumdu

Dua terduga pelaku money politik ditangkap warga Kampung Tri Rejo Mulyo, Kecamatan Penawar Tama. Foto: Dok. Warga--

Salah satu terduga pelaku, Nurdin mengaku dirinya di suruh oleh salah seorang koordinator kampung tim pemenangan paslon.

"Saya diperintah koordinator kampung untuk membagikan uang di amplop, isinya Rp50.000 untuk 16 orang," ungkapnya. 

Nurdin mengungkapkan, Ia hanya ditugaskan untuk membagikan. Sementara itu, untuk penerimanya sudah didata terlebih dahulu oleh tim sebelumnya.

BACA JUGA:Unit BRI SP 1 Sumber Hidup Bikin Nasabah Mudah Bertransaksi

Terduga pelaku mengatakan bahwa orang-orang yang diberikan amplop diminta untuk memilih salah satu pasangan calon.

Terpisah, kabar ditangkapnya terduga pelaku money politik Pilkada Tulang Bawang dibenarkan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Inda Fiska Mahendro. 

Menurut Inda, kasus ini kini tengah di tangani oleh Sentra Gakkumdu Tulang Bawang. 

Saat ini lanjutnya, Tim Gakkumdu dan Bawaslu masih melakukan kajian awal untuk selanjutnya dilakukan pleno temuan kasus dugaan money politik ini.

"Iya (ada oknum warga ditangkap bagi-bagi duit). Masih kajian awal, hari ini di pleno kan," ungkap Ketua Bawaslu Tulang Bawang, Senin 25 November 2024.

BACA JUGA:Reward BRI Poin Untungkan Nasabah ada tiap Tahunnya

Terpisah, Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Pilkada Tulang Bawang Tahun 2024 angkat bicara tentang kasus dugaan money politik di Kampung Tri Rejo Mulyo, Kecamatan Penawar Tama. 

Paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2: Qudrotul Ikhwan - Hankam Hasan (Qodham) mengaku merasa dirugikan atas diseretnya mereka pada kasus dugaan money politik tersebut. 

Calon Bupati Tulang Bawang Qudrotul Ikhwan mengaku hal tersebut merupakan salah satu bentuk propaganda negatif.

Pasalnya, kata Qudrotul, pihaknya tidak mengenal sama sekali oknum terduga money politik yang ditangkap warga setempat.

"Ini merupakan bentuk upaya black propaganda. Kami tidak mengenal yang bersangkutan sebagai tim pemenangan," katanya memberikan keterangan, Senin 25 November 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: