RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lampung Utara mengajukan Rp459 miliar lebih kepada pemerintah pusat untuk perbaikkan bangunan sekolah rusak.
Kepala Disdikbud Lampura, Matsoleh, Selasa, 4 Oktober 2022, mengatakan pemerintah daerah mengajukan perbaikkan (rehab/RKB) guna menunjang aktivitas belajar - mengajar (KBM) sebesar Rp459 miliar melalui anggaran DAK 2023.
"Total ada 454 sekolah yang kita ajukan, mulai dari rehab untuk perbaikkan jenis kerusakan kecil dan sedang. Serta pembangunan ruang kelas baru (RKB)," kata Matsoleh menanggapi besarnya alokasi DAK tahun depan yang dirilis pusat.
Dari jumlah itu, menurutnya, terdiri atas 337 sekolah dasar (SD) serta 117 sekolah menengah pertama (SMP) yang menjadi naungan pemkab. Baik itu untuk sekolah negeri maupun swasta disana.
BACA JUGA:Apa itu Freelancer? Inilah Tips Menjadi Freelancer di Era Digital
"Pengajuan telah dilaksanakan, proyeksinya kita mendapatkan jatah sebesar Rp15 miliar. Itu kalau tidak ada perubahan," terangnya.
Sehingga, dijelaskannya, dengan demikian dapat mengacover anggaran dari daerah (pemkab, red). Sebab, dengan kondisi saat ini tidak memungkinkan mengganggarkan disana.
"Untuk tahun ini saja kita tak ada kegiatan, kalau diperubahan ada namun untuk yang skala prioritas. Itu pun anggarannya kecil, karena kondisi keuangan," tambahnya.
Menyoal perbaikkan SDN Handuyanratu, Kecamatan Bunga Mayang hany menyisakan satu lokal dan saat ini menempat balai dusun yang telah tidak terpakai selama lebih satu dekade itu dia berujar akan dibangunkan dua ruangan pada tahun ini.
BACA JUGA:Harga Karet di Mesuji Hanya Rp. 6.700 Perkilogram, ini kata dinas Pertanian
Sehingga, dapat menunjang kegiatan belajar mengajar disekolah."Ini adalah prioritas pemerintah daerah, apalagi kepala daerah telah menginstruksikan kita dapat membenahi. Sehingga menunjang pendidikan disini," pungkasnya.
Sebelumnya, siswa sekolah dasar negeri (SDN) Handuyang Ratu, Kecamatan Bunga Mayang, Kabupaten Lampung Utara harus berada terpisah karena bangunan ditempat berbeda. Bahkan mencapai jarak 500, yang ditempati dua kelas dengan pemisah dinding penyekat dibuat seadanya.
Sehingga harus pintar - pintar mengatur serta mengawasi dilapangan oleh Kepala Sekolah atau dikenal saat ini UPTD SDN itu, Rizal Karnain. Sebab, bukan perkara mudah memimpin sekolah yang memiliki perbedaan jarak atau tidak tinggal dalam satu tempat. Akibat kerusakan bangunan sekolah (tidak layak).
"Satu bangunan dibagi dua ruangan, mulai dari lahan dimiliki sekolah syah yang memiliki satu bangunan baru (RKB), lalu di bekas TK dan bekas balai desa," kata dia, Kamis, 29 September 2022 lalu.
BACA JUGA:Radisson Lampung Kedaton Gulirkan Paket Pernikahan Teranyar