RADARLAMPUNG.CO.ID - Komisi III DPR RI mengawal perkara mafia tanah d Desa Malangsari, Kecamatan Tanjungsari, Lampung Selatan.
Rombongan Komisi III DPR RI mengunjungi Desa Malangsari untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat.
Ketua Tim yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh menyatakan kunjungan spesifik terkait mafia tanah Malangsari ini.
"Kita terima masukan dan kronologis kejadiannya seperti apa. Aspirasi ini kita bawa ke Polda Lampung untuk terus dikawal. Sesuai harapan masyarakat, Insya Allah semua yang terlibat akan mendapatkan sanksi yang sesuai hukum yang berlaku," katanya.
BACA JUGA:Perkuat Rantai Pasok Industri Otomotif, BRI Salurkan Pembiayaan untuk IKM Lokal
Khairul meminta masyarakat mempercayakan semua ini kepada aparat penegak hukum. ''Jangan berbuat anarkis. Insya Allah, kasus ini selesai," ujarnya.
Usai hearing yang digelar di aula Siger Presisi Mapolda Lampung, Khairul mengapresiasi Polda Lampung yang telah menyidik kasus ini hingga menetapkan lima tersangka.
"Dari lima tersangka ini, kami berharap ada tersangka baru terkait otak pemalsuan sertifikat tanah milik masyarakat Malangsari. Semuanya kami serahkan ke Polda Lampung. Kami percaya Polda Lampung bisa menuntaskan kasus ini sesegera mungkin," ungkapnya.
Khairul menyatakan, masalah mafia tanah ini juga akan disampaikan kepada Bapak Kapolri dan Jaksa Agun Pusat.
BACA JUGA:Suplai Amunisi ke Teroris, Dua Oknum Polisi Polda Lampung Terancam Dipecat
"Kemungkinan minggu ketiga bulan November akan kita sampaikan kepada Kapolri dan Jaksa Agung," katanya.
Khairul menyatakan, mestinya kepala BPN Lampung Selatan juga hadir di sini. ''Dia yang tahu persis sertifikat tanah yang dipalsukan kepala desa kabupaten sebelah. Tapi semua bisa ter-cover kok. Polisi sudah bisa menyidik kasus ini," ujarnya.
Anggota Komisi III DPR RI I Wayan Sudarta menyatakan kasus ini membuka jalan utama.
"Kami yakin akan melakukan hal yang sama. Mafia tanah bukan hanya terjadi di Lampung. Ini akan membuka kotak pandora. Pak Jokowi berpesan, jangan sampai negara kalah dengan mafia tanah," tambahnya.
BACA JUGA:Lagi, Pembunuhan Terjadi di Way Kanan