Hingga pada suatu hari dalam perjalanannya, raja Zulkarnain sampai di sebuah tempat yang berada di bagian Barat dunia.
Di tempat itu penduduknya kedapatan tak beriman sehingga dirinya mendakwahkan tentang ajaran agama Allah SWT.
BACA JUGA: Imam Mahdi Muncul Menjelang Kiamat, Dimana Lokasi Kelahirannya dan Kapan, Begini Penjelasannya
Zulkarnain juga pergi ke tempat di mana matahari terbit dari ufuk Timur. Di sana juga penduduknya sama. Tapi hal paling parah adalah penduduk Timur amatlah miskin bahkan hanya untuk tempat tinggal saja mereka tak punya.
Raja itu kemudian membantu para penduduk di Timur serta mengajarkan mereka memiliki tempat berlindung dari panas dan hujan.
Para penduduk Timur sangat berantusias menerima dakwah yang disebarkan oleh Zulkarnain. Terlebih dirinya sudah membantu para penduduk untuk mendapatkan hidup yang lebih layak.
Lalu pada suatu waktu, Zulkarnain tiba di sebuat tempat yang berlokasi di antara dua gunung.
BACA JUGA: Nauzubillah! Ternyata Ini Golongan yang Akan Ikut Dajjal Menebar Fitnah di Akhir Zaman
Meskipun penduduk yang tinggal di wilayah itu memiliki Bahasa yang sulit dimengerti. Pada inti percakapannya, para penduduk di sana banyak mengeluhkan kesulitan mereka.
Penduduk yang tinggal di wilayah itu mengaku bahwa mereka selalu dilanda kemiskinan yang sangat menyulitkan.
Hal itu bukan tanpa alasan, tapi disebabkan oleh adanya kaum Yajuj dan Majuj, yang terkenal selalu mengambil paksa harta benda yang mereka miliki.
Kaum-kaum pemaksa dan perampas harta benda penduduk di wilayah itu adalah Yajuj dan Majuj.
BACA JUGA: Dahsyat! Segini Kecepatan Kendaraan yang Ditunggangi Dajjal untuk Keliling Dunia
Mereka disebut memiliki postur tubuh yang tak biasa. Pekerjaan yang dilakukan pun hanya merusak apa-apa saja yang mereka lewati dan temui.
Apabila dua kaum ini keluar dari tempat persembunyian mereka, maka hal itu dapat dikatakan sebagai pertanda kiamat besar sudah menanti umat manusia di muka bumi. (*)