Hal ini mengacu pada akad wakalah bil ujrah dalam sistem asuransi syariah.
- Pembayaran Klaim
Kalau ada peserta asuransi yang mendapat risiko, maka dana yang dikeluarkan untuk pembayaran klaim berasal dari rekening dana sosial atau dana tabarru.
BACA JUGA: Resep Ceker Pedas Mantul, Cocok Dimakan Sambil Drakoran
Artinya, pihak perusahaan asuransi ini tidak akan mengeluarkan uang guna membayar klaim tersebut dari kantong pribadi.
Saat terjadi defisit di rekening dana sosial , perusahaan asuransi bakal mengeluarkan uang dari rekening pribadi.
Namun bentuknya adalah utang atau pinjaman, yang mesti diganti oleh rekening dana sosial.
Tidak berbeda dengan sistem konvensional, asuransi syariah juga memiliki beberapa jenis atau produk yang tentunya berdasarkan syariat.
BACA JUGA: Auto Kaya Mendadak! Ini Deretan Harta Karun Termahal di Dunia, Ada yang Hilang Tanpa Jejak
Berikut beberapa produk dari asuransi syarah, sebagaimana dilansir dari sikapiuangmu.ojk.go.id.
- Asuransi Jiwa
Dalam asuransi jiwa syariah, nantinya perusahaan bakal memberikan manfaat berupa uang pertanggungan kepada penerima waris, pada saat peserta asuransi meninggal dunia.
- Asuransi Pendidikan
BACA JUGA: Jadi Makanan Populer di Vietnam, Ternyata Daging Hewan Ini Memiliki Dampak Buruk untuk Kesehatan
Melalui sistem asuransi pendidikan syariah, dana pendidikan yang sudah disepakati kedua belah pihak bakal diberikan kepada penerima hibah atau anak, disesuaikan dengan jenjang pendidikan.
Tidak hanya itu. Ahli waris juga bakal tetap menerima manfaat dana pendidikan jika peserta asuransi meninggal dunia.