RADARLAMPUNG.CO.ID – Provinsi Lampung alami deflasi sebesar 0,07 persen (mtm), di bulan Mei 2023. Hal tersebut dipaparkan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Lampung melalui rilis resmi yang disampaikan, Selasa 6 Juni 2023.
Berdasarkan rilis tersebut menyatakan, Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Provinsi Lampung bulan Mei 2023 tercatat mengalami deflasi 0,07 persen (mtm).
Nilai tersebut lebih rendah dibanding periode April 2023 yang mengalami inflasi sebesar 0,30 persen (mtm) dan lebih rendah dari rata-rata inflasi bulan Mei pada tiga tahun terakhir yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,22 persen (mtm).
Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiyono mengatakan, jika dilihat dari sumbernya, deflasi pada bulan Mei 2023 didorong oleh penurunan harga pada beberapa komoditas.
BACA JUGA:Numpang Buang Air Kecil, Pria Beristri Cabuli Penjaga Warung
Antara lain, angkutan udara (-0,108%), cabai merah (-0,071%), ikan kembung (-0,041%), daging ayam ras (-0,038%) dan cabai rawit (-0,038%).
“Deflasi sangat dalam pada transportasi udara terutama disebabkan oleh penyesuaian strategi bisnis maskapai lion group yang mengalihkan seluruh pelayanan flight Batik Air untuk rute TKG – CGK dan CGK – TKG ke Lion Air,” tambah Budiyono.
Lebih jauh dia menyampaikan, deflasi yang lebih rendah pada bulan Mei 2023 tertahan oleh inflasi pada sebagian komoditas, antara lain jeruk (0,022%), telur ayam ras (0,037%), rokok kretek filter (0,037%), bawang putih (0,038%), dan bawang merah (0,062%).
Sementara itu, NTP Provinsi Lampung pada bulan Mei 2023 tercatat sebesar 105,99, tumbuh 1,61 persen (mtm) jika dibandingkan dengan 104,32 pada bulan sebelumnya.
BACA JUGA:Jembatan Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Lampung Bawa Jenazah Seberangi Sungai
Kenaikan NTP ini didorong oleh subsektor Tanaman Pangan (1,83%), Hortikultura (1,26%), Perkebunan Rakyat (1,65%), Peternakan (1,04%), dan Perikanan Tangkap (0,59%) sejalan dengan kenaikan harga acuan CPO dunia akibat sentimen dunia terhadap implementasi B35 di Indonesia.
Budiyono lebih lanjut menyampaikan, ke depannya KPw BI Provinsi Lampung memprakirakan inflasi IHK gabungan dua kota di Provinsi Lampung akan mulai memasuki rentang sasaran inflasi 3±1 persen (yoy) pada Semester II tahun 2023.
Karena itu, terdapat beberapa risiko yang perlu dimitigasi, antara lain dari Inflasi Inti berupa ekspektasi inflasi yang overshoot; dampak tunda 2nd round impact kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap inflasi inti, dan permintaan yang terakselerasi seiring dengan kenaikan UMP tahun 2023.
“Kemudian, daya beli masyarakat yang terpantau cukup rendah juga berpotensi menyebabkan inflasi inti pada tingkat yang rendah dan tidak menguntungkan bagi pelaku usaha,” sambung dia.
BACA JUGA:Terlihat Tak Berbulu, Kucing Sphynx Ini Miliki Harga Satu Motor Baru, Tertarik?