Anaknya, saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Hermina. Dia berharap agar anaknya tersebut dapat lekas sembuh.
Ditanya apakah sang Bidan menanyakan tentang adanya alergi obat pada pasien, Erma menjawab tidak.
Dia hanya membawa anaknya ke Bidan berharap agar sembuh, kemudian diperiksa dan diberikan obat.
"Saya kan gak ngerti kesehatan mas, jadi ya gak ngerti soal alergi-alergi obat kayak gitu, ya gak ditanya juga" ungkapnya.
Erma menjelaskan sebelum di rawat ke rumah sakit, dirinya sempat mengeluhkan kondisi anaknya ke Bidan tersebut.
Sang Bidan kemudian menganjurkan supaya anaknya tetap mengonsumsi obat dengan harapan segera membaik.
Sayangnya, kondisi anaknya belum juga membaik, sehingga saat mengeluhkan untuk yang kedua kalinya, Bidan tersebut menganjurkannya untuk periksa ke dokter.
Ternyata, dokter mendiagnosa anaknya terkena alergi obat antibiotik.
Saat itu ungkapnya, sang Bidan sudah beberapa kali melihat kondisi anaknya tersebut. Namun dirinya sangat menyayanhkan sikap Bidan yang dinilainya tidak perduli.
"Udah berapa kali itu mas, saya bawa ke sana, dia (Bidan) juga udah jenguk anak saya. Di hadapan dia mas anak saya nangis-nangis, badan melepuh bibir pecah-pecah, badan panas. Tapi kok kayak gak ada etiket baik dari Bidan, kayak cuek gitu mas," jelasnya.
Untuk itu, dirinya berharap ada pertanggung jawaban dari sang Bidan karena penyakit yang diderita anaknya tersebut diduga disebabkan oleh resep obat yang diberikan oleh Bidan.
Sementara itu, Bidan Citra Baiduri saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon enggan berkomentar banyak.
Dirinya hanya mengatakan kasus tersebut tengah ditangani oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.
"Lagi di investigasi sama dinas, jadi biar mereka aja ya," katanya langsung menutup sambungan telepon. (*)