BACA JUGA: Update 20 Daerah Terpanas di Indonesia Hari Ini Termasuk Lampung, Jawa Barat Makin Mendidih
Baik itu sebagai sultan Jawa bagian Selatan maupun ratu peneteg panagama wonten ing tanah Jawi sedaya.
Maksudnya raja sekaligus pengatur agama di seluruh tanah Jawa atau kepala agama Islam.
Informasi itu dilaporkan oleh mata-mata yang ditanamkan Residen Valck di kesatuan Diponegoro yakni Tumenggung Mangunkusumo.
Mendengar hal tersebut, De Kock lantas memberikan perintah rahasia pada komandannya.
BACA JUGA: 5 Negara dengan Sistem Pertanian Terbaik di Dunia: Indonesia Tampil di Peta Pertanian Global
Letnan Kolonel Louis du Perron dan Mayor A.V Michels diperintahkan pada Maret 1830.
Perintahnya adalah mempersiapkan perlengkapan militer untuk mengamankan penangkapan Diponegoro.
Tiga hari kemudian Jenderal De Kock bertemu dengan Diponegoro dan memintanya tidak kembali ke Metesih.
Merasa heran, Pangeran Diponegoro lantas menanyakan alasannya padahal ia hanya berniat untuk bersilaturahmi.
BACA JUGA: 10 Tanaman yang Cocok Dibudidayakan pada Musim Kemarau
Akhirnya sang jenderal mengatakan akan menahan Diponegoro sehingga suasana berubah tegang.
Penahanan sepihak ini tentunya menjadi tanda tanya besar di antara mereka saat itu.
Kemudian Panglima Basah Martanegara yang mendampingi Pangeran Diponegoro langsung menyela pembicaraan.
Lalu meminta agar masalah politik dapat diselesaikan di lain waktu saja.
BACA JUGA: Inilah Sejarah Pertama Motor Listrik yang Harus Kamu Ketahui