Latar Belakang Terjadinya Perang Diponegoro Tahun 1825 Hingga 1830

Senin 30-10-2023,21:15 WIB
Reporter : Ajeng Monika Selis
Editor : Alam Islam

Tepatnya setelah Kiai Madja, pemimpin spiritual pemberontakan ditangkap.

BACA JUGA: Bisnis Ilegal Pipa Gading Gajah Dibongkar, Barang Bukti Mencapai Lebih dari 4 Kg

Kemudian disusul penangkapan terhadap Sentot Prawidjirdjo dan pasukannya.

Keadaan semakin parah karena pasukannya yang mengalami kesulitan biaya.

Lalu tak lama istrinya R.A Ratnaningsih serta putranya ditangkap beberapa hari setelah Kiai Madja tertangkap.

Selanjutnya pada bulan Februari 1830, utusan dari Diponegoro dan kolonial Belanda bertemu namun tidak menghasilkan kesepakatan.

BACA JUGA: Tambah Satu, Ini Daftar Lengkap Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Lampung

Padahal dalam pertemuan tersebut berjalan lancar dan juga akrab.

Hingga akhirnya Pangeran Diponegoro ingin bertemu langsung dengan Gubernur Jenderal yang baru yaitu De Kock.

Awalnya Diponegro bermaksud menunggu Jenderal De Knock di Batavia, namun utusan sang jenderal menyarankan pertemuan berlangsung di Menoreh.

Hingga mereka berdua dan pasukannya bertemu, De Kock menunjukkan sikap manisnya setelah Diponegoro menegaskan tidak ada diskusi serius pada saat pertemuan yang lalu.

BACA JUGA: Manfaat Rambut Jagung yang Jarang Diketahui, Bisa Atasi Diabetes Hingga Cegah Kolesterol Tinggi

Melainkan hanya pertemuan untuk ramah Tamah biasa hingga bulan Ramadhan berakhir.

Kedatangan Diponegoro dan pengikutnya secara sukarela ini dipikirnya menunjukkan kekalahan secara de facto.

Selama bulan puasa, Jenderal De Kock bertemu dengan Diponegoro sebanyak 3 kali.

Akhirnya laporan baru didengar oleh De Kock bahwa Diponegoro konon tetap bersikeras mendapatkan pengakuan Belanda.

Kategori :