"Biasanya karena pengiriman terlambat, atau kendaraan yang antri melebihi kapasitas SPBU," ungkapnya.
Senada, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengatakan bahwa stok BBM subsidi seperti Bio Solar dan Pertalite di Lampung dalam kondisi aman.
Sales Area Manajer Retail Lampung PT Pertamina Patra Niaga Bagus Handoko mengatakan, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus menjamin ketersediaan pasokan BBM dalam kondisi aman dan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Lampung.
Di mana, kata Bagus Handoko, Pertamina mencatat, untuk rata-rata konsumsi produk jenis bahan bakar tertentu (JBT) Bio Solar diwilayah Lampung sekitar 2.346 KL per hari, sedangkan untuk produk JBKP Pertalite sekitar 2108 KL per hari.
BACA JUGA:Akhirnya, Kepala Dinas Sosial Kota Metro Terpilih
Pertamina, kata dia, terus menjamin untuk menyalurkan BBM subsidi ke SPBU dengan mengacu ketentuan dan kuota yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Selain itu, disampaikan Bagus Handoko, untuk mendukung program subsidi tepat sasaran, saat ini untuk pembelian JBT Bio Solar, konsumen diwajibkan menunjukkan QR Code agar transaksi tercatat sehingga konsumen pengguna Bio Solar subsidi dapat teridentifikasi dengan baik.
"Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan BBM, yaitu sesuai dengan spesifikasi kendaraan agar BBM Subsidi dapat diterima oleh masyarakat yang berhak," ujar Bagus Handoko kepada Radarlampung.co.id, Selasa 14 November 2023.
"Jika masyarakat mendapati ada indikasi penyimpangan BBM Subsidi di SPBU, konsumen dapat melaporkan ke Pertamina Call Center (PCC) 135," tuturnya.
BACA JUGA:FPSBI Lampung Desak Kenaikan UMP 2024 Minimal 15 Persen, Segini Besarannya
Bagus Handoko menyampaikan bahwa memang Solar Subsidi tidak dijual di semua SPBU. Meski begitu stok Bio Solar di SPBU aman.
"Per pagi ini (Selasa, red), stok di 6.642 KL, dan dalam proses bongkar sebesar 17.000 KL. Kalau stok akan selalu di-refill," terangnya.
Untuk itu terkait adanya antrian Bio Solar di SPBU menurutnya terjadi karena adanya kenaikan konsumsi serta peningkatan kepadatan lalu lintas.(*)