Sumber ini menyebut, banyak guru yang kemudian kewalahan karena sangat sulit untuk mengajukan dana demi kepentingan sekolah.
Setiap kali ingin mengajukan dana untuk kegiatan dan pengadaan barang, selalu dipersulit dengan berbagai macam alasan.
"Sulit mas, sulit banget. Alesannya macem-macem sampe nggak enak sendiri kita," jelasnya.
Saking sulitnya, para guru bahkan pernah menggunakan uang pribadi hanya untuk membeli kertas.
BACA JUGA:4 Cara Mudah Punya Wajah Glowing Tanpa Flek Hitam, Ini Rahasianya
Tak hanya itu, pada suatu kegiatan perlombaan di luar sekolah, disebutkannya terpaksa murid-murid yang secara sadar berpatungan demi membiayai perlombaan ke luar sekolah.
"Pernah itu kita mau lomba ke luar sekolah nggak ada duitnya. Untung murid-murid mau patungan sendiri," ungkapnya.
Permasalahan itu dikatakannya tak pernah terjadi pada Kepala Sekolah sebelumnya, dan baru terjadi saat ini.
Sumber ini mengatakan, para guru di sekolah tersebut sampai bingung dan tak tahu harus mengadukan perilaku sang oknum ke siapa.
BACA JUGA:Rahasia Bikin Kucing Nurut, Ternyata Mudah Sekali
Perilaku oknum kepala sekolah itu dikatakannya sampai membuat bendahara mengundurkan diri.
Menyusul bendahara baru yang saat ini ditunjuknya juga sudah berniat untuk melepas jabatannya sebagai seorang bendahara.
"Jadi bendahara lama itu sampe ngundurin diri. Nah, bendahara yang sekarang juga sudah mau ngundurin diri itu," katanya.
Ditanya berapa dana BOS yang digunakan untuk kepentingan sekolah, sumber ini menyebut hanya sedikit.
BACA JUGA:Ada 61 Desa di Lampung Belum Smart Village, Ini Kendalanya
Radarlampung.co.id bertanya dalam hitungan persen kepada sumber ini, apakah 50 persen dijawabnya tidak.