Prof Lusmeilia juga mengingatkan kepada guru besar untuk terus kontribusi tidak hanya tentang keilmuannya, tetapi juga menginspirasi bagi generasi muda.
Dengan adanya pengukuhan guru besar ini, sambung Prof Lusmeilia, berharap guru besar ini tetap melakukan inovasi, penelitian dan pengabdian dan jangan berhenti sampai disini dan juga mendorong teman teman kolega yang belum mencapai guru besar untuk dibantu untuk segera serta, mendukung program universitas yakni Unila Be Strong.
"Dengan adanya profesor artinya menambahnya karya ilmiah dosen dan penelitian dosen. Tentunya hal ini juga termasuk upaya mendukung peranking-an dunia berdasarkan hasil inovasi dan penelitian para guru besar tersebut,"jelasnya.
Prof Lusmeilia juga menyampaikan, Unila terus mendorong para dosen untuk melanjutkan studi S3 Dalam dan Luar Negeri.
"Pihak Universitas tentunya memfasilitasi hal tersebut. Misalkan dalam bidang penelitian doktoral,"jelasnya.
Lebih rinci, Prof Lusmeilia menyampaikan, Unila menargetkan memiliki 150 orang guru besar hingga tahun 2025 mendatang . "Unila saat ini telah memiliki 126 guru besar dimana 6 guru besar dikukuhkan pada hari ini. Sebenarnya masih ada 9 lagi guru besar yang sedang proses persiapan pengukuhan guru besar unila. Kita doakan saja,"jelas Prof Lusmeilia.
Usai pengukuhan 6 guru besar, keenam guru besar membacakan orasi ilmiah masing - masingnya, antara lain ;
Prof Dr Eng.Suripto Dwi Yuwono, S.Si.M.T, Guru Besar (Profesor) FMIPa Unila Ranting Ilmu/Kepakaran Kimia Organik Sintesis. Ia membacakan orasi ilmiah berjudul Modifikasi Selulose : Limbah Pertanian Menjadi Manfaat.
Prof Gregorius Nugroho Susanto, M.Si merupakan Guru Besar FMIPA Unila Ranting Ilmu/Kepakaran Fisiologi Hewan Akuatik. Ia membacakan orasi ilmiah berjudul "Inovasi Bioteknologi : Steroid Alami Teripang Dan Bulu Babi Dalam Sex Reversal Ikan dan Crustacea".
Prof.Dr.Ernie Hendrawaty, SE.,M.Si merupakan Guru Besar FEB Unila ranting Ilmu/kepakaran Perbankan dan Keuangan Enviroment, Social and Governance. Ia membacakan orasi ilmiah berjudul "Literasi dan Inklusi keuangan sebagai pilar Tranformasi Ekonomi dan Keberlanjutan Global".
Prof Dr Amrizal, S.T, M.T merupakan Guru Besar Fakultas Teknik Unila ranting Ilmu/Kepakaran Rekayasa Energi Terbarukan dan Teknik Energi Surya. Ia membacakan orasi ilmiah berjudul "Karakteristik Model Quasi - Dynamic Kolektor Surya Hybrid Pv/T Berdasarkan Konsep Aliran Piston (Pengembangan Energi Terbarukan).
Prof.Radix Suharjo S.P.M.Agr.PhD merupakan Guru Besar Fakultas Pertanian Unila ranting Ilmu/ kepakaran Bakteriologi Patogen Tumbuhan . Ia membacakan orasi ilmiah berjudul "Arti Penting Taksonomi Bakteri Patogen Tumbuhan : Fondasi Untuk Pemahaman, Pengelolaan, dan Pengembangan Pertanian Berkelanjutan".
Prof.Arizka Warganegara, S.I.P, M.A,PhD merupakan Guru Besar Ranting Ilmu/Kepakaran Geografi Politik. Ia membacakan orasi ilmiah berjudul "Mengembangkan Studi Geografi Politik di Indonesia : Tantangan dan Harapan".
Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Arizka Warganegara, S.I.P,. M.A,. Ph.D mengemukakan ada tiga tantangan dan hambatan dalam pengembangan studi geografi politik di Indonesia.
Pertama, studi yang bersifat interdisiplin seperti halnya geografi politik masih belum begitu familiar dalam konteks Indonesia sehingga para ilmuwan kita terbiasa melihat fenomena sosial politik dengan menggunakan kacamata tunggal.
Kedua pengembangan studi interdisiplin di Indonesia masih terlalu fokus pada level pascasarjana. Dalam konteks ini kata dia, seharusnya di Indonesia sudah mulai dibuka program studi di level sarjana berbasis keilmuan interdisiplin.