RADARLAMPUNG.CO.ID - Pulau Sumatera kembali berduka. Dalam sepekan terakhir, banjir besar melanda tiga provinsi sekaligus—Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat—menyisakan ratusan korban jiwa dan kerusakan masif.
Dari antara puing bencana, tumpukan kayu gelondongan yang terseret arus hingga menumpuk di tepi laut menjadi sorotan tajam, memunculkan dugaan kuat rusaknya hulu-hulu daerah aliran sungai di kawasan tersebut.
Terkait bencana yang menimpa ditiga provinsi tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung pun meningkatkan kesiagaannya.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal menegaskan bahwa Pemprov Lampung telah berada dalam posisi siaga penuh menghadapi potensi bencana alam di wilayah setempat, terutama di tengah intensitas hujan tinggi beberapa hari terakhir.
Mirza mengungkapkan bahwa instruksi kesiapsiagaan telah dikeluarkan sejak dua minggu lalu kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota.
Ia meminta setiap daerah segera membentuk satuan tugas (satgas) tanggap bencana yang siap bergerak cepat saat kondisi darurat.
"Terkait kesiapan menghadapi bencana, dua minggu yang lalu kami sudah instruksikan agar seluruh kabupaten/kota bersiap-siap. Segera buat satgas-satgas tanggap bencana," ujar Mirza saat ditemui di Balai Keratun, Senin 1 Desember 2025.
Selain pemerintah daerah, seluruh organisasi kemasyarakatan juga telah diminta untuk berperan aktif.
Bahkan gerakan Pramuka, kata Mirza, diarahkan untuk segera menggelar pelatihan tanggap bencana di masing-masing wilayah.
"Tadi seluruh organisasi masyarakat juga kita peringatkan, dan kepada rekan-rekan Pramuka saya minta segera membuat pelatihan tanggap bencana," tegasnya.
Mirza juga mengimbau masyarakat Lampung agar aktif memantau informasi prakiraan cuaca dari BMKG.
Menurutnya, data proyeksi cuaca per wilayah, kecamatan hingga kabupaten dapat menjadi dasar bagi warga dalam melakukan upaya mitigasi dini.