Serapan Subsidi di Waykanan Masih Rendah dan Pemerintah Ajukan Realokasi

Rabu 03-12-2025,10:19 WIB
Reporter : Hermansyah
Editor : Melida Rohlita

RADARLAMPUNG.CO.ID— Memasuki tahun 2026, Dinas Pertanian Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk memastikan tercapainya target sektor pertanian.

Salah satunya dengan memastikan ketersediaan pupuk serta kelengkapan peralatan pertanian, selaras dengan kebijakan Kementerian Pertanian RI.

“Pemerintah resmi menurunkan harga pupuk subsidi hingga 20 persen mulai Rabu (20/10) lalu. Kebijakan ini dinilai dapat meringankan beban petani sekaligus memperkuat efisiensi industri pupuk nasional tanpa menambah beban APBN,” ujar Falahudin, Kadis Pertanian Hortikultura dan Peternakan Way Kanan.

Ia menyebut, penurunan harga tersebut merupakan yang pertama dalam sejarah. Reformasi tata kelola distribusi pupuk kini dipangkas dari rantai administrasi panjang menjadi lebih sederhana. Namun, aturan baru ini belum dapat diterapkan secara maksimal lantaran stok lama masih tersedia dalam jumlah cukup besar.

“Karena stok sebelumnya masih banyak, penerapan harga baru harus menunggu stok itu habis. Di Way Kanan, serapan pupuk subsidi juga masih di bawah 50 persen,” jelasnya.

Falahudin menerangkan, kebutuhan pupuk bersubsidi di Way Kanan pada tahun 2025 ditetapkan berdasarkan usulan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Adapun kebutuhan pupuk bersubsidi sebesar:

UREA: 26.218,83 ton

NPK: 53.231,54 ton

Organik: 488,45 ton

Sementara alokasi yang diberikan pemerintah adalah:

UREA: 22.309 ton (85,08%)

NPK: 31.283 ton (58,76%)

Organik: 150 ton (30,70%)

Hingga September 2025, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi masih tergolong rendah di antaranya:

UREA: 44,52% atau 9.931,92 ton

Kategori :