Seberapa Urgent Jawaban 'Iya' untuk Tawaran PT SMI kepada Pemkab Lamteng?
Foto ilustrasi jalan rusak. -Pixabay -
BACA JUGA:Dapatkan Wajah Glowing dan Sehat Dengan Promo Skincare Favorit Termurah di Alfamart, Cek Katalognya
"Pengelolaan anggaran kita masuk kategori baik. Salah satu indikatornya tidak ada gagal bayar. Tentu bila fiskal kita buruk, tawaran itu tidak akan masuk," ucap Irfan menjawab alasan PT SMI mendadak menawarkan pembiayaan kepada Pemkab Lamteng.
Bukan hanya faktor itu saja. "Kedua, kita termasuk surplus melalui efisiensi. Ada beberapa kegiatan yang biayanya bisa sedikit kita tekan dengan hasil yang tetap sama baiknya," ungkap Irfan.
Lalu kemana dana surplus tersebut? Ternyata dana tersebut pun telah disebar ke berbagai sektor. Tak terkecuali infrastruktur --namun dinilai tetap kurang mencukupi.
Data mencatat, Pemkab Lamteng mampu surplus hingga Rp 129 miliar. Tetapi, dari jumlah tersebut tidak bisa semuanya digunakan untuk belanja. "Yang murni bisa digunakan belanja infrastruktur cuma Rp 11 miliar," ucap Irfan.
BACA JUGA:Pejabat Eselon II Pemprov Lampung Yang Ikut Uji Kompetensi Bertambah
Loh, lantas untuk apa? Berdasarkan kewajiban yang telah ditentukan, surplus tersebut juga wajib dikembalikan untuk pembiayaan pendidikan juga kesehatan. Pun untuk menutup defisit Rp 52 miliar.
"Jadi kita ada anggaran untuk infrastruktur sekitar Rp 25 miliar yang di dalamnya sudah termasuk supporting dari surplus kita," jelas Irfan.
Fakta lain berbicara, dari minimnya anggaran infrastruktur, menurut penuturan Irfan panjang ruas jalan yang ada di Lamteng menjadi yang terpanjang dibanding kabupaten/kota lainnya --di bawah Lampung Timur.
BPS mencatat, panjang jalan di Lampung Tengah mencapai 1.534 Km. Terdiri dari jalan negara sepanjang 144 Km, jalan provinsi 270 Km, selebihnya berstatus jalan kabupaten.
BACA JUGA:Upacara, Tabur Bunga, hingga Rapat Paripurna Warnai Peringatan HUT Kota Bandar Lampung ke-343
Sementara, Pemkab Lamteng tak ingin pekik 'jalan rusak di mana-mana' kian menjadi. Ya, meski kekuatan kuangan daerah belum mencukupi, pemda tak boleh sekedar 'berdiam diri'.
Dari hasil pertimbangan matang, mengiyakan tawaran pembiaayaan PT SMI bisa jadi salah satu jawaban. Rencananya, usulan penbiayaan akan diajukan sebesar Rp 250 miliar dengan tenor pelunasan selama lima tahun anggaran.
Nominal tersebut dinilai cukup rasional. Bahkan masih akan kembali dibahas bersama anggota legislatif. "Kalau terkejar, akan masuk usulan APBD Perubahan, bila tidak ya APBD murni --berdasarkan kesepakatan bersama," ucap Irfan.
Mantan Kepala Bapeda Lamteng itu menegaskan, pemda berkomitmen bahwa setiap rupiah anggaran yang ada dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan yang sifatnya produktif dan investasi dalam jangka panjang yang tidak dapat ditunda pelaksanaannya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
