Peluang Ekspor Kakao Lampung Timur Terbuka Lebar, Ini Syaratnya
FOTO DWI PRIHANTONO - Peninjauan lokasi fermentasi kakao di Lampung Timur.--
BACA JUGA:Ari Saputra Resmi Ajukan Gugatan PAW Dirinya Dari Anggota DPRD Way Kanan
Kemudian yang juga harus diperhatikan petani adalah penanganan pasca panen yang tepat. “Untuk mendapatkan kakao yang berkualitas ekspor, penangan pasca panennya juga harus tepat,” lanjutnya.
Penanganan pasca panen yang tepat itu antara lain, melalui tahap fermentasi. Kemudian penjemurannya harus baik. Yaitu ditempatkan pada lokasi yang terbebas dari gangguan ternak dan debu. Contohnya menggunakan rumah pengeringan beratap dan berdinding plastik ultra violet (UV).
Kakao tanpa fermentasi dan penjemuran yang baik harga di pasaran fluktuatif antara Rp 24 ribu hingga Rp 30 ribu per kg. Sedangkan yang telah melalui tahap fermentasi harganya tetap, Rp 50 ribu per kg. “Untuk kakao fermentasi, tranportasi dan ongkos angkut ditanggung pembeli,” terang Riswanto.
Sementara, Dwita Ria Gunadi menyatakan, budidaya kakao di Lampung Timur sangat potensial dikembangkan. “Melalui bimtek ini semoga ke depan produksi dan ekspor kakao dari Lampung Timur meningkat. Muaranya adalah peningkatkan pendapatan petani,” harap Dwita Ria Gunadi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: