Orasi Kebangsaan, Gus Miftah Sampaikan 3 Tantangan dalam Moderasi Beragama

Orasi Kebangsaan, Gus Miftah Sampaikan 3 Tantangan dalam Moderasi Beragama

Gus Miftah hadir di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro untuk memberikan penguatan moderasi beragama di Lingkungan IAIN Metro, Selasa 30 Agustus 2022.--

METRO, RADARLAMPUNG.CO.ID - Kota Metro menjadi kota pertama di Lampung untuk kegiatan orasi kebangsaan Gus Miftah.

Gus Miftah hadir di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro untuk memberikan penguatan moderasi beragama di Lingkungan IAIN Metro, Selasa 30 Agustus 2022.

Rektor IAIN Metro Dr. Siti Nurjanah mengatakan, IAIN siap menjaga NKRI. Sebagai mahasiswa dan masyarakat Indonesia, harus mencintai Indonesia dan mempertahankan ideologi Pancasila.

“Semoga apa yang diberikan ini kita bisa simak dan implementasikan dalam kehidupan kita,” katanya. 

BACA JUGA:Lepas Jemaah Majelis Taklim, Ini Pesan Bupati Tanggamus

Gus Miftah menyampaikan, kebencian yang berlebih kepada pemimpin merupakan pintu masuk radikalisme. Pemimpin berpotensi salah, tetapi bagaimana menyampaikan kritik dengan hati dan cara yang baik. 

Dia menjelaskan, moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejewantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan.

Dan membangun kemashlatan berlandaskan prinsip adil, berimbang dan mentaati konstitusi sebagai kesepakatan bernegara.

“Kalau kemudian kita membenci pemimpin, otomatis produknya juga akan kita benci. Kenapa kebencian-kebencian itu justru seolah-olah dimodifikasi, karena itu pikiran-pikiran seperti ini perlu dimoderasi. Kurang apa pemerintah dengan kita? muncul covid, langsung ada BLT,” jelasnya.

BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Akan Fokus Kelolah Limbah Domestik

Lanjutnya, masyarakat boleh mengkritik pemerintah tetapi dengan cara yang baik. 

“Kadang saya nggak tega ketika orang menghina dan mencaci maki KH Ma’aruf Amin dengan cara yang tidak beradab, umpamanya. Ini sama sekali tidak dicontohkan oleh agama,” tukasnya.

Gus Miftah mengungkapkan, ada tiga tantangan moderasi yang harus dipahami. Yang pertama yaitu berkembangnya pemahaman dan pengamalan keagamaan yang berlebihan, melampui batas dan ekstrim.

Sehingga bertolak belakang dengan esensi ajaran agama. Di mana, esensi ajaran agama adalah memanusiakan manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: