Begini Kronologis Tewasnya Tahanan Narkoba di Polres Lampura
Kasat Narkoba AKP Made Indra angkat bicara, dengan menggelar Konferensi Pers di Mapolres setempat, Rabu 19 Oktober 2022.--
Dia juga menjelaskan bahwa pihak Kepolisian telah menawarkan autopsi kepada keluarga korban, tetapi dari pihak keluarga sampai dengan saat ini menolaknya dengan alasan masih berduka, untuk biaya di tanggung negara dan Polres Lampura.
BACA JUGA:Adanya Obat Batuk Anak yang Menyebabkan Gagal Ginjal, Ini Kata Diskes Lampung
"Untuk informasi yang mengatakan korban meninggal karena disetrum itu, saya katakan tidak benar, hal ini di buktikan dengan hasil rekam medis yang kami terima dari pihak RS Ryacudu bahwa Almarhum ini mengalami kejang-kejang, penurunan tingkat kesadaran, kaku klonik, meracau, kemudian mulut mengeluarkan busa sedangkan untuk mengetahui penyebab kematian, pihak RS mengatakan harus dilakukan otopsi," beber Kasat.
Lanjut Kasat, kemudian beredar kabar tentang terjadi penganiayaan pihaknya selaku Kasat Res Narkoba Polres Lampura bertanggung jawab bahwa tidak ada, dengan bukti Almarhum ini pihaknya menyerahkan ke piket Sat Tahti dengan tidak ada luka sama sekali.
"Kemudian kami mendapatkan informasi baru setelah Almarhum meninggal dunia dari tahanan satu kamar dengan Almarhum, di sini tahanan bercerita Almarhum bercerita kepada mereka bahwa polisi hanya cuma dapat BB plastik klip, timbangan digital, bong, dan hp, sedangkan narkobanya di telan," kata dia, meniru perkataan pelaku.
“Karena takut ketangkap polisi sabunya di telan, ini pengakuan dari tahanan yang sudah kami lakukan pemeriksaan, ditanyakan oleh napi tahanan yang ada di dalam, berapa banyak kamu telan, di jawab Almarhum kurang lebih 2 (dua) graman yang di telan,” tambah Made.
BACA JUGA:KPU Mesuji Mulai Verfak Kepengurusan Parpol Secara door to door
Selanjutnya, untuk masalah informasi tidak ada pengawalan petugas saat di rumah sakit itu juga tidak benar, karena pihak keluarga tahu bahwa RD dirumah sakit justru informasi darinya.
"Pihak rumah sakit mana tahu dengan keluarga RD termasuk foto-foto dan video ambulance itu, kan dari anggota kita yang merekam. Kami berharap keluarga bersedia untuk autopsi supaya jelas, agar lebih pasti mengetahui kondisi korban yang sebenarnya" tutup Kasat.
Terpisah, Kasi Humas AKP Zulkarnaen menyampaikan Polri bekerja secara profesional sesuai fakta yang ada, terkait dengan isu ataupun tanggapan masyarakat bahwa ini ada peristiwa lain yang dilakukan anggota Polri, di pastikan itu adalah tidak benar.
BACA JUGA:Terkait Dugaan Korupsi Sarana Sampah DLH Metro, Kontraktor Proyek Mulai Kembalikan Kerugian Negara
"Kami berharap kepada masyarakat apabila mengetahui ada suatu berita yang belum jelas tolong diklarifikasi dengan pihak kepolisian," tuturnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: