Karena Masalah Ini, Pembangunan Rumah Sakit Tipe D di Lampung Barat Ditunda
Pembangunan rumah sakit tipe D di Lampung Barat yang berlokasi di Kecamatan Sumber Jaya, batal dilaksanakan tahun depan. ILUSTRASI/FOTO PIXABAY.COM--
LAMPUNG BARAT, RADARLAMPUNG.CO.ID - Rencana pembangunan rumah sakit tipe D di Lampung Barat yang berlokasi di Kecamatan Sumber Jaya, batal dilakukan tahun depan.
Ini terjadi karena tidak direalisasikannya anggaran pembangunan rumah sakit oleh pemerintah pusat pada tahun anggaran 2023 mendatang.
Meski begitu, Pemkab Lampung Barat akan terus berupaya dengan mengusulkan pembangunan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun berikutnya.
BACA JUGA: Satu Korban Banjir Lampung Selatan Ditemukan, Tidak Bernyawa
Diketahui, kebutuhan anggaran untuk pembangunan rumah sakit tipe D hingga bisa dioperasionalkan diperkirakan mencapai hingga Rp 40 miliar lebih.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Barat dr. Widyatmoko Kurniawan mengatakan, pembangunan rumah sakit tipe D, sebelumnya telah menjadi prioritas untuk direalisasikan dalam Dana Alokasi Khusus (DAK) Penugasan tahun anggaran 2023.
"Namun kami sudah mendapatkan kepastian bahwa itu ditunda dan tidak dianggarkan pada tahun anggaran 2023 mendatang. Tentunya kami berharap bisa direalisasikan di anggaran 2024 atau 2025," kata dr. Widyatmoko Kurniawan, Jumat 28 Oktober 2022.
BACA JUGA: Lagi, Bayi yang Didiagnosis Suspek Gagal Ginjal Dinyatakan Meninggal Dunia
Seharusnya, gedung rumah sakit tersebut akan dibangun cukup megah. Namun tetap dalam tipe D, di bawah RSUD Alimuddin Umar.
Pembangunan rumah sakit tipe D tersebut sebagai jawaban pemerintah dalam menanggapi aspirasi masyarakat.
Khususnya masyarakat yang selama ini mengeluhkan terkait jauhnya jarak tempuh menuju RSUD Alimuddin Umar di Liwa.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Tahun Depan Jembatan Way Laay Bakal Diperbaiki
"Kondisi ini menyebabkan banyak warga di wilayah Timur Lambar dalam pelayanan kesehatan justru lari melakukan pengobatan di luar daerah seperti menuju Lampung Utara (Lampura) dan Way kanan. Apalagi yang sifatnya pengobatan emergency seperti persalinan,” tandasnya.
Dilanjutkan, terkait dengan tenaga kesehatan dan tenaga pendukung rumah sakit tersebut, nantinya tidak terlalu banyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: