Tim Dosen Polinela Beri Pemberdayaan Terhadap WBP Lapas kelas II A Bandar Lampung

Lalu, memelihara ikan hias selain untuk estetika keindahan di lapas bisa juga untuk hiburan/sarana healing  bagi WBP sehingga bisa mengurangi stres. 

Kemudian, memelihara ikan hias dipercaya dapat menghilangkan stres dan dapat menenangkan pikiran serta media healing.

Permasalahan Kedua,Terbatasnya akses dan pembinaan ketrampilan khususnya bidang perikanan untuk bekal nanti setelah bebas dari lapas . 

Sehingga, Tim PKM Dosen Polinela memberikan Pembekalan  ketrampilan dan pengetahuan untuk memanfaatkan waktu agar lebih produktif dan bisa untuk wirausaha setelah bebas dan juga bisa dikembangkan menjadi usaha dan menambah pendapatan.

Permasalahan Ketiga,sebagian besar warga binaan  masih berusia produktif  dan seluruhnya wanita . Maka,Tim Dosen Polinela memberikan pelatihan sesuai dengan kodrat wanita yaitu senang memasak yaitu pengolahan rumput laut, yang bisa dijadikan bekal dan dikembangkan untuk berwirausaha nantinya.

Selain itu, Tim PKM Polinela berupaya menstransfer pengetahuan dan ketrampilan, dengan  kegiatan spesifik antara lain, Pelatihan tentang produk olahan berbasis  rumput laut (mie rumput laut dan sirup).

Lalu, Penyuluhan tentang budidaya ikan hias yang relatif mudah dibudidayakan ( ikan gupy, ikan platy, ikan moly) dan memberikan bantuan induk-induk ikan hias, pakan hias  dan aquarium aquascape.

Penyuluhan pengolahan rumput laut dan budidaya ikan hias ini dipilih ikan-ikan yang mudah dibudidaya, agar memudahkan dalam aplikasinya di tengah masyarakat. 

"Karena kaum wanita sebagian besar adalah ibu rumah tangga yang  banyak mengurus keluarga. Sehingga, budidaya ikan hias ini nantinya dapat dilakukan di rumah tanpa mengganggu aktivitas rutinitas sebagai ibu rumah tangga dengan menggunakan teknologi relatif lebih sederhana," tambah Nur. 

Dari Evaluasi Pelaksanaan kegiatan pengabdian  di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II Bandar Lampung, pengetahuan dan keterampilan budidaya ikan hias mengalami peningkatan sebesar 35,19 persen dan pengolahan rumput laut sebesar 30,28 persen. 

"Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan yang dilakukan diserap dengan cukup baik oleh peserta dan dapat menambah pengetahuan, dan keterampilan peserta serta dapat memberikan motivasi berwirausaha sebagai penguatan usaha mandiri," pungkas Nur. (*)

Sumber: