Paparan Visi Misi di GSG, Bacarek Ditanya Cara Memulihkan Nama Universitas Lampung Hingga Senyuman Pemimpin

Paparan Visi Misi di GSG, Bacarek Ditanya Cara Memulihkan Nama Universitas Lampung Hingga Senyuman Pemimpin

Foto bersama bakal calon rektor usai pemaparan visi misi dan berbarengan dengan ikrar pilrek damai di GSG Universitas Lampung, Selasa 20 Desember 2022. FOTO MELIDA ROHLITA/RADARLAMPUNG.CO.ID --

BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Delapan bakal calon rektor (Bacarek) Universitas Lampung mendapat sejumlah pertanyaan saat paparan visi misi di GSG setempat, Selasa 20 Desember 2022. Salah satunya cara memulihkan citra perguruan tinggi tersebut. 

Sesi pertama diawali kelompok bakal calon rektor Prof. Asep Sukohar; Dr. Ayi Ahadiat; Prof. Hamzah dan Prof. Lusmelia Afriani. 

Usai pemaparan yang dihadiri eksternal Universitas Lampung, bakal calon rektor mendapat sejumlah pertanyaan. Salah satunya dari Prof. Budjang Rahman yang bertanya soal kemandirian dalam anggaran.  

"Sampai saat ini, 90 persen lebih masih bergantung pada pemasukan UKT mahasiswa. Kalau dalam waktu empat tahun, kira-kira berapa mengurangi ketergantungan, dan tidak mengganggu tugas pokok tri dharma," tanya Prof. Budjang.

BACA JUGA: Ini Capaian Prof. Asep Sukohar Sejak Menjabat Wakil Rektor II Universitas Lampung

Pertanyaan kedua disampaikan Hamartoni Ahadis. Kepala Balitbangda Lampung ini menanyakan, jika terpilih, apa langkah bakal calon rektor untuk memulihkan citra Unila di tingkat regional dan nasional. 

Sementara salah seorang dosen FEB Unila menanyakan soal pembenahan internal koperasi.  

Prof. Lusmelia Afiani mendapat giliran pertama untuk menanggapi pertanyaan. Menurut dia, tantangan ke depan adalah sekuat mungkin mendapatkan PTNBH dan memanfaatkan aset Unila yang tidak tersentuh, bahkan tidak difungsikan. GSG, lahan, laboraturium, termasuk hasil riset kerjasama dengan perusahaan dalam dan luar negeri. 

"Kemudian melakukan perubahan. Seperti kita punya inovasi dan SDM yang akan ditonjolkan ke masyarakat. Promosikan apa yang kita punya. Di mana, hari ini di FP jurnal internasional diakui Susfoqus, kejasama pemprov. Insya Allah hubungan kerjasama dengan mengusulkan delapan program kerja yang saya buat ini. Terkait koperasi, saya akan mengevaluasi lebih dalam masih menggunakan delapan program unggulan," urainya.

BACA JUGA: Prof. Muhajir Utomo: Pemilihan Rektor Universitas Lampung Tahun Ini Berat

Sementara Prof. Hamzah menjawab pertanyaan pertama dengan integritas kerja menghitung aset bergerak milik negara dan mana yang bukan.

"Kita harus mempunyai perencanaan matang, seperti Kemenkeu menyusun mana barang milik negara, baik bergerak maupun tidak,” kata Prof. Hamzah. 

”Strateginya, kita harus melihat keuangan. Tidak ada lagi dana infaq. Insya Allah ini yang belum dilakukan, menempatkan orang-orang cerdas untuk menuntun saya kalau ditakdirkan menjadi rektor," sebut Prof. Hamzah.

Terkait upaya pemulihan nama dan citra Unila, Prof. Hamzah menegaskan para peserta yang hadir bisa melihat gambaran pemimpin berintegritas dari visi misi tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: