Besok, Tiga Calon Rektor Universitas Lampung Ditetapkan

Besok, Tiga Calon Rektor Universitas Lampung Ditetapkan

Foto bersama bakal calon rektor usai pemaparan visi misi dan berbarengan dengan ikrar pilrek damai di GSG Universitas Lampung, Selasa 20 Desember 2022. FOTO MELIDA ROHLITA/RADARLAMPUNG.CO.ID --

BACA JUGA: Selamat! Universitas Lampung Raih Lima Penghargaan Anugerah Humas Diktiristek

Kemudian, pertanyaan bagaimana cara para Bacarek menolak praktek-praktek yang bertentangan dengan integritas dalam penerimaan mahasiswa baru. 

Lalu permasalahan administrasi sudah melampaui dari tri dharma, hingga binaan UKM dari Unila berupa bentuk kerjasama.

Prof. Suharso yang mengawali menjawab pertanyaan tersebut. Dia mengatakan, sudah kewajiban sebagai pejabat untuk memanusiakan manusia. Bukan merendahkan atau sebagainya.

"Terus terang, saya pernah bekerja sebagai cleaning service. Kepala dinas di sana mengungkapkan, tanpa Andà, pekerjaan kami tidak bisa lebih baik. Jadi sudah kewajiban kita mengorangkan manusia,” tegas Prof. Suharso. 

BACA JUGA: Naik Peringkat, Universitas Lampung Urutan 13 UI GreenMetric

Menurut dia, ini menjadi catatan dalam melayani seluruh lapisan. Bukan bertindak sebagai raja. Namun menempatkan posisi kepada yang terendah supaya bisa mudah menghargai orang lain.

Soal dosen disibukkan dengan persoalan administrasi yang berkembang saat ini, Prof. Suharso menyatakan, saat ini sedang dibangun sistem one data 

Dilanjutkan tanggapan dari Dr. Nairobi. Ia menyatakan, pemimpin yang dinilai takut oleh karyawannya, sifatnya bukan amanah tetapi kekuasaan.

"Kalau jabatan dianggap sebagai kekuasan, begitu jadinya. Harusnya jabatan dijadikan amanah, bukan abuse of power. Insya Allah PTN adalah amanah yang harus dijalankan dengan kerendahan hati," kata Dr. Nairobi.

BACA JUGA: Tok! Senat Tetapkan 8 Balon Rektor Universitas Lampung

Mengenai administrasi para dosen, Dr. Nairobi memiliki pemikiran untuk jangan banyak mengeluh dan harus menjadikan dirinya berkualitas tinggi.

"Dunia memang berubah. Sekarang tidak bisa, dosen punya jam kerja. Kalua dilakukan dengan baik, berarti berkualitas,” ujarnya.

Selanjutnya, Prof. Murhadi mengungkapkan, pemimpin itu sabar mendengar, inventarisir, memilah dan dipilih. untuk memanusiakan orang.

"Itu karakter personal. Alhamdulillah, saya susah kalau tidak bertegur sapa. Dimanapun, Insya Allah. Kenapa harus minder dengan pejabat. Itu tugas tambahan jadi biasa saja. Hanya lingkungan yang menciptakan itu,” kata Prof. Murhadi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: