Diancam Anaknya Dianulir, Dosen Ini Pakai Uang Pensiun Istri agar Anaknya Lulus Kedokteran
Tugiyono usai memberi kesaksian. Foto anca--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Tugiyono, salah satu orang tua mahasiswa titipan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila) jalur SBMPTN 2022 harus rela kehilangan uang pensiun istri demi anaknya bisa lulus di Fakultas Kedokteran Unila.
Uang sebesar Rp 250 juta diberikan Tugiyono, dosen Biologi Unila kepada Kabiro Perencanaan Unila, Budi Sutomo atas perintah mantan rektor Unila Karomani.
Tugiyono rela menyerahkan uang itu karena ia takut anaknya tidak lulus Fakultas Kedokteran Unila, sebab Budi Sutomo pernah mengancam akan menganulir kelulusan anaknya, MS.
Tugiyono lalu menyerahkan uang Rp 250 juta kepada Budi Sutomo sebelum pengumuman kelulusan anaknya di Fakultas Kedokteran Unila.
BACA JUGA:AKBP M. Rizal Resmi Jadi Kapolres Lampung Timur
Ia pun langsung membenarkan itu dan menyebutkan uang Rp 250 juta diserahkan kepada Budi Sutomo atas permintaan terdakwa Karomani.
"Ya dia (Budi Sutomo) bilang anak saya masuk passing grade, dia minta disiapin uang sumbangannya, kalau tidak diberikan sekarang juga akan dianulir yang lolos," kata Tugiyono menirukan perkataan Budi Sutomo saat itu.
Hakim Achmad Rifai kemudian bertanya uang dari mana yang didapatkan Tugiyono. Ia menjelaskan bila uang itu merupakan dana pensiun istrinya.
"Saya takut anak saya tidak terima, tapi di satu sisi saya keberatan karena sebenarnya uang Rp 250 juta yang dipakai itu sebenarnya dana pensiun istri saya yang mulia," jelas Tugiyono.
BACA JUGA:Fakultas Teknologi dan Informatika Universitas Aisyah Pringsewu Gelar Kuliah Pakar
Uang Rp 250 juta yang diserahkan Tugiyono itu merupakan dana pensiun istrinya yang sudah bekerja 30 tahun.
Dari pengakuan Budi Sutomo kata Tugiyono, uang itu digunakan untuk membeli kebutuhan furniture untuk gedung Lampung Nahdiyin Center (LNC).
"Dia bilang untuk beli furniture untuk gedung LNC karena mau diresmikan," tandasnya.
Sedangkan dosen lainnya juga dimintai uang agar anaknya lulus Fakultas Kedokteran Unila. Kesaksian ini disampaikan oleh dokter Evi Kurniawaty dosen di Fakultas Kedokteran Unila.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: