Dewan Sarankan Hal Ini Untuk Ramaikan Kunjungan ke Pelaku UMKM di Bandar Lampung

Dewan Sarankan Hal Ini Untuk Ramaikan Kunjungan ke Pelaku UMKM di Bandar Lampung

Ketua Komisi II DPRD Bandar Lampung Abdul Salim dan Wakil Ketua Komisi II DPRD Bandar Lampung Tig Eri Prabowo.-Foto: Prima Imansyah Permana/Radarlampung.co.id.-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Beberapa sentral UMKM yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung saat ini tampak sepi.

Seperti Taman UMKM Bung Karno yang buka setiap Sabtu dan Minggu pagi. Juga Taman Kuliner UMKM Siger Sukaraja yang baru dibuka 18 Januari 2023 lalu.

Terkait hal tersebut, Komisi II DPRD Kota Bandar Lampung memberi saran kepada Pemkot Bandar Lampung terkait pembuatan sentral atau penempatan pelaku UMKM.

Ketua Komisi II DPRD Bandar Lampung Abdul Salim mengatakan, peran Wali Kota Bandar Lampung untuk memajukan pelaku UMKM sudah baik.

BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Janji Akan Ramaikan Taman Kuliner UMKM Siger

Seperti dengan membuat Taman UMKM Bung Karno, Sentral UMKM Kain Tapis Kemiling, Sumur Putri, dan yang terbaru Taman Kuliner UMKM Siger Sukaraja.

Dengan kurang ramainya masyarakat yang datang ke sentral-sentral UMKM tersebut, kata Abdul Salim, Komisi II telah beberapa kali memberikan masukan ke pihak terkait.

Menurut Abdul Salim, ada baiknya Pemkot Bandar Lampung dalam hal ini dinas terkait sebelum me-launching sentral UMKM untuk terlebih dahulu melakukan perencanaan yang matang.

"Sebelum di-launching ada perencanaan yang harus dimatangkan. Kalau bisa cari konsultan, untuk memastikan kira-kira bagaimana pasnya," ujar Abdul Salim kepada Radarlampung.co.id, Senin 6 Maret 2023.

BACA JUGA:Resmikan Taman Kuliner UMKM Siger, Eva Dwiana Pesan Jangan Pasang Harga Mahal-Mahal

Sebab, lanjut Abdul Salim pelaku UMKM ini menjual produk lokal dan diharapkan wisatawan datang berbelanja di sentral UMKM yang disiapkan Pemkot Bandar Lampung.

Untuk itu, pemilihan lokasi pembuatan sentral atau penempatan UMKM ini harus dipilih dengan pas. Sehingga, tempat tersebut menjadi tempat yang sering dilalui oleh wisatawan yang berkunjung di Bandar Lampung.

"Kita harus tau di mana mereka (wisatawan, red) lewat. Misalnya di daerah yang dilalui wisatawan yang mau ke pantai. Kita buat di jalan tersebut untuk pelaku UMKM," ujarnya.

Tempat sentral UMKM yang dibuat oleh Pemkot Bandar Lampung, menurut Abdul Salim bukan tidak bagus. Namun, lokasinya kurang strategis, sehingga wisatawan yang hendak berbelanja atau datang kesana kurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: