Pembagunan Jembatan Wayrarem Telan Rp11 Milyar Lebih, Masyarakat Minta Rekanan Bertanggungjawab

Pembagunan Jembatan Wayrarem Telan Rp11 Milyar Lebih, Masyarakat Minta Rekanan Bertanggungjawab

Oprit Jembatan Wayrarem Kilometer 119 Desa Aji Kagungan Kecamatan Abung Kunang, mengalami Amblas--

BACA JUGA:Elemen Masyarakat Desak APH Tindaklanjuti Kasus Dugaan Raibnya Anggaran BUMDes

“Kalau itu (peresmian) atau dibuka secara resmi, kami (pemdes, Red) tidak tahu - menahu. Tahu - tahu sudah dipakai begini. Selain itu, badan jalannya sudah rusak kayak gitu. Jadi tanyakan langsung saja kepada pemilik proyek itu,” terangnya.

Disisi masyarakat setempat menilai pekerjaan pembangunan jembatan wayrarem dan jalan di Jalintengsum itu, telah resmi beroperasi pada medio Februari 2023 lalu. Sehingga, ia menilai klaim diberikan oleh pengawas PU Provinsi Lampung itu, mengada-ada.

“Sudah pernah diresmikan, bahkan kendaraan sempat ditahan kades karena masalah pembayaran pekerja yang bermasalah. Itu tepat sekitar bulan Februari lalu,” ujar Mukhlis yang mengaku warga setempat.

Untuk itu, pihaknya (masyarakat) mengharapkan agar Badan Pemeriksa Keunagan (BPK) dan APH segera turun meninjau lokasi untuk mengecek secara langsung proyek belasan meliat tersebut.

BACA JUGA:Pilkades Serentak Bisa Pakai Anggaran DD

“Jangan ada pembangunan  asal jadi di Kabupaten Lampura ini. Sebab anggaran itu bukan milik pribadi, yang seenaknya asal membangun tampa peduli dengan kuwalitasnya. Ini anggaran pemerintah yang berasal dari pajak masyarakat,” tegasnya.

Sementara pihak (PJ) CV Hendra Cipta Laksana, pemenang tender Proyek pembagunan Jembatan Wayrarem, hingga berita ini ditulis belum berhasil dikonfirmasi Radarlampung.co.id.

Sebelumnya, Balai Pengelola Jalan Nasional (BPJN) Lampung angkat bicara usai oprit jembatan Way Rarem, Lampung Utara amblas. Melalui Fiddin Alhaz, PPK 2.5 PJN Wilayah 2 Provinsi Lampung, mereka meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut. 

"Pertama-tama kami ucapkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan akibat deformasi yang terjadi pada oprit jembatan Way Rarem," kata Fiddin, Senin 27 Maret 2023.

BACA JUGA:Wuling Alvez Resmi Mengaspal di Lampung, Fitur dan Harga Jadi Primadona

Dia menjelaskan jembatan Way Rarem Duplikasi mulai dibangun pada pertengahan tahun 2022 ini secara umum baik struktur maupun perkerasan masih dalam kondisi baik. 

Sebelum operasional juga telah dilakukan Uji Beban yang dilaksanakan oleh pihak independent dengan hasil jembatan tersebut secara struktur aman. 

"Adapun kerusakan terjadi hanya pada bagian oprit jembatan arah Kotabumi sepanjang lebih kurang 4 meter dari total 30 metee oprit Jembatan. Indikasi kerusakan disebabkan oleh masih terdapatnya konsolidasi tanah pada bagian tersebut," tambahnya. 

Titik tersebut merupakan bagian paling akhir yang dikerjakan karena sempat terkendala dengan sengketa lahan milik warga. Ditambah beban lalu lintas berat yang kerap melalui jalan tersebut dan membuat deformasi lebih cepat terjadi.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: