Waspada! Fenomena El Nino Tahun Ini Bakal Jadi yang Paling Mengerikan
Fenomena El Nino yang menyebabkan kekeringan dan kemarau panjang diperkirakan akan menjadi suhu terpanas tahun ini. FOTO KOMINFO--
BACA JUGA: Antisipasi El Nino di Lampung, Ini Daerah yang Masuk Rawan Kekeringan
Alhasil, para petani bisa mengalami kerugian akibat gagal panen karena cuaca yang begitu panas dan terik menyenggat.
Mengacu pada dampak kekeringan dan kemarau panjang akibat El Nino, tentu akan merambat sampai ke seluruh sektor pangan dan ekonomi dalam penetapan harga maupun ketersediaan bahan pokok.
Untuk itu, fenomena El Nino memang sangat dahsyat akibatnya jika tidak segera di antisipasi sejak dini.
Menghadapi El Nino, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan kemungkinan fenomena ini akan berkembang dalam beberapa bulan mendatang.
Terlihat dari suhu global yang lebih tinggi kemungkinan akan menjadi pemecah rekor panas terbaru tahun ini.
Organisasi Meteorologi Dunia PBB, Kepala WMO Petteri Taalas menyebut, perkembangan El Nino kemungkinan besar akan menyebabkan lonjakan baru tahun ini.
Mengantisipasi guncangan fenomena dari El Nino, pihaknya dan layanan meteorologi nasional akan terus memantau perkembangannya.
Menurut data perkembangan BMKG, saat ini sudah diperkirakan ada 60 persen kemungkinan El Nino akan terjadi dan berkembang pada akhir Juli dan puncaknya pada bulan Agustus 2023.
BACA JUGA: El Nino Berikan Dampak Negatif, Begini Pencegahannya
Sejauh ini, upaya yang dilakukan oleh Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kasan dalam mengurangi dampak El Nino yakni dengan membuat kebijakan khusus.
Bersama dengan menggandeng Kementerian Pertanian dan Bapanas, Kepala Badan Kebijakan Perdagangan akan melakukan pemantauan pasokan pangan di dalam negeri.
Sedangkan, Kementerian Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo meminta kepada para petani untuk segera mengikuti program asuransi usaha tani padi.
Melalui program asuransi usaha tani padi, para petani akan terlindungi dari dampak El Nino yang menyebabkan kerugian besar akibat kekeringan maupun serangan hama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: