Benarkah Lebih Sering Tidur Jadi Tanda-tanda Kematian? Begini Penjelasannya
Lebih sering tidur disebut sebagai salah satu tanda ajal seseorang telah mendekat. ILUSTRASI/FOTO PIXABAY--
BACA JUGA: Sumayyah, Syahidah Pertama yang Tewas di Tangan Abu Jahal
Perubahan perilaku tersebut dinilai memungkinkan dan bisa tampak dalam kurun waktu satu minggu sebelum orang itu meninggal dunia.
Kecenderungan lebih sering tidur bisa dijadikan petunjuk bahwa ajal seseorang akan segera dijemput oleh malaikat maut.
Selain itu, nafsu makan pun akan ikut menurun sehingga menyebabkan orang itu lemas dan tidak bersemangat melakukan aktivitas seperti biasanya.
Hal itu bisa membuat orang yang ajalnya sudah dekat memiliki kecenderungan untuk menjauh dan enggan berinteraksi sosial dengan orang-orang di sekitarnya.
BACA JUGA: Wow! Ada Sungai Emas di Sumatera Selatan dan Jambi, Lokasinya Di Sini
Kita juga bisa melihat perubahan fisiologis pada seseorang sebelum ia meninggal dunia.
Perubahan fisiologis itu sebenarnya akan lebih terlihat pada orang dalam kurun waktu beberapa hari sebelum ia dicabut nyawanya.
Yang menjadi hal paling bisa kita amati adalah perubahan perilaku yang membuat orang itu kerap berhalusinasi.
Orang yang berhalusinasi atau berbicara sendiri, yang umumnya membicarakan atau bahkan hanya sekedar menyebut nama-nama orang yang sudah meninggal dunia terlebih dahulu.
BACA JUGA: Bisa Jadi Ladang Harta Karun, Ternyata Ini Ciri Sungai yang Mengandung Emas
Halusinasi itu juga bisa menjadi salah satu pertanda bahwa ajal orang tersebut sudah dekat.
Sebagai umat Islam, kita pastinya sudah mengetahui bahwa masing-masing dari kita akan kembali kepada Sang Pencipta.
Kematian menjadi pertanda kiamat kecil yang tak bisa dihindari bagi siapa saja yang telah ditetapkan ketentuan atas dirinya.
Siapa saja pasti akan menemui ajalnya alias kematian yang tak dapat dihindari oleh satu mahluk pun, kecuali apa-apa saja yang dikehendaki oleh Allah SWT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: