Seperti Pepatah Menyimpan Bangkai, Begini Motif Penganiayaan Enam Alumni IPDN di BKD Lampung
Ilustrasi penganiayaan dilakukan oknum PNS. di lingkungan BKD Lampung.---Sumber foto: Istockphoto.com.---
RADARLAMPUNG.CO.ID – Sepandai-pandai menyimpan bangkai, baunya akan tercium juga.
Pepatah ini sepertinya layak disandingkan dengan kasus dugaan penganiayaan yang menimpa 6 alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN, Selasa, 8 Agustus 2023.
Kasus ini sedikit banyak membuka mata publik bahwa sistem senioritas yang berbuntut pada aksi kekerasan di kalangan Praja IPDN masih ada hingga kini.
BACA JUGA:Lampung Kembali Heboh! Kini Viral Dugaan Perpeloncoan ASN Baru oleh Senior di Kantor BKD
Dari penelusuran Radar Lampung, diduga motif penganiayaan itu terjadi karena 6 alumni angkatan XXX keluar dan tidak ikut dalam kontingen.
Istilah kontingen ini sangat umum di kalangan praja dan alumni IPDN.
Dari sumber Radar Lampung, istilah kontingen ini merujuk pada sebuah sistem senioritas dalam kampus IPDN.
BACA JUGA:Polisi Selidiki Kasus Penganiayaan Alumni IPDN Diduga di Lakukan di Ruangan BKD Provinsi Lampung
Istilah ini bahkan menjadi semacam tradisi. Setiap praja didoktrin bahwa senioritas dan asas kekeluargaan menjadi sesuatu hal yang penting.
Bila seorang Praja telah masuk ke dalam sistem ini, dirinya resmi menjadi bagian dari Korps Praja.
Artinya, Praja yang bersangkutan telah menjadi sebuah keluarga besar. Saudara yang disatukan oleh perjuangan dan almamater.
Maka tak heran bila ikatan jiwa korsa antar Praja terjalin sangat kuat.
BACA JUGA:Soal Anggota IPDN yang Diduga Dipukuli, Polda Lampung Masih Cek Laporan
Di kalangan praja, ada doktrin yang harus dijunjung tinggi. Setiap praja adalah saudara, sebuah keluarga yang harus menghormati senior, menghargai junior serta harus mampu menjaga perempuan dalam satu angkatannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: