Banyak Jahitan Kemasan Beras Bansos Terlepas, Akhirnya Bulog Lakukan Hal Ini

Banyak Jahitan Kemasan Beras Bansos Terlepas, Akhirnya Bulog Lakukan Hal Ini

Petuga bulog sedang menjahit karung beras yang jahitannya mudah terlepas di kecamatan Langkapura, Bandar Lampung, Rabu 20 September 2023.-Foto Melida Rohlita-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Belakangan ini, muncul temuan banyaknya karung beras tidak terjahit rapi saat dibagikan kepada warga dalam acara bansos.

Seperti yang terjadi di Kecamatan Bumi Waras. Bulog pun akhirnya merespon hal tersebut.

Ya, Bulog melakukan tindakan ganda dengan menjahitnya dua kali lipat --supaya benang tidak lepas yang bisa membuat beras bantuan berserakan.

Hal itu seperti yang terlihat saat petugas Bulog yang dikirim langsung melakukan jahitan ganda terhadap karung beras bantuan Bapenas tersebut, pada acara pembagian bansos di Kelurahan Langkapura.

BACA JUGA:Cara Mengatasi Diare dengan Bahan Alami

"Respon atas rusaknya jahitan, distribusi ke kelurahan telah dilengkapi dengan alat jahit kemasan. Salah satunya di Kecamatan Langkapura ini," kata Kadis Ketahanan Pangan Muhammad Yusuf, pada Rabu 20 September 2023.

Menurut Yusuf, hal ini dilakukan supaya tidak ada lagi beras yang terbuang secara mubazir karena lepasnya jahitan pada kemasan.

Ditambah lagi pihaknya baru saja melakukan droping beras tersebut kepada beberapa kelurahan yang ada di Kota Tapis Berseri.

"Dropping kita hari ini ke kelurahan di Kecamatan Kedamaian, Sukabumi, Sukarame, Way Halim, Kedaton. Tapi, jadwal pembagian ke penerima akan ditentukan kemudian," terangnya seraya menyebut ada 124.590 Kg beras  yang pihaknya droping ke beberapa tempat hari ini. 

BACA JUGA:Ini Alokasi Pendaftaran PPPK Pesawaran, Cek Formasinya!

Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung mulai menyalurkan bantuan beras yang berasal dari Badan Pangan Nasional (BAPANAS) pada Selasa, 19 September 2023.

Penyaluran beras diawasi langsung oleh Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, di mana Kota Tapis Berseri menjadi wilayah penerima bantuan beras seberat 10 kg per kepala.

Eva Dwiana menyebut, jika bantuan ini bertujuan untuk menekan sekaligus menyeimbangkan harga beras sebagai penyumbang inflasi tertinggi di Bandar Lampung.

"Iya dong sekarang sedang tingginya luar biasa, tapi stok kita masih aman," ujar Eva.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: