Lestarikan Budaya, Ayo Kenali Keberagaman Baju Adat Lampung
Foto prewedding Kaesang Pangarep dan Erina Gudono kenakan baju adat Lampung Pesisir. (Instagram/@kaesangp)--
Bila sudah masuk kedalam perbedaan dan mempunyai makna junjungan, dimana kaum bangsawan akan terlihat lebih wah dibanding rakyat biasa.
BACA JUGA:Serah Terima Skripsi Bantu Masyarkat Permudah Operasional Data
Hal itu bisa dibedakan dari pakaian adat yang digunakan, dimana pengantin bangsawan yang menggunakan Suku Saibatin memiliki mahkota yang bernama Siger.
Mahkota ini memiliki 7 buah pucuk, yang dinamakan Lekuk Pitu.
Ketujuh pucuk tersebut merupakan gambaran posisi kepemimpinan, yaitu sultan, raja jukuan atau depati, radin, batin, minak, mas, dan kimas.
Pakaian Suku Saibatin kebanyakan didominasi warna merah.
BACA JUGA:Ada Sejumlah Kekosongan Jabatan di Jajaran Polda Lampung, Ini Posisinya
Namun saat ini, orang biasapun sudah bebas menggunakan baju adat lampung saibatin ini. Baik itu pada acara pernikahan ataupun acara resmi lainnya.
2. Baju Adat Lampung Pepadun
Kalau adat Saibatin mendominasi pakaiannya dengan warna merah lain halnya dengan pakaian adat suku Pepadun yang menggunakan warna putih.
Warna putih sendiri melambangkan kesucian dan kebersihan si pemakai, pakaian adat ini biasanya digunakan oleh sepasang pengantin di kerajaan.
BACA JUGA:Cara Praktis Ajukan Pinjaman Easycash Agar Tidak Terjebak Kredit Macet
Aksesoris yang digunakanpun banyak mulai dari siger emas, kebaya putih dengan bordir emas, kain tapis putih dengan motif tumpal (segitiga), ikat pinggang atau bebet berwarna emas, dan selop berwarna putih atau emas serta tak lupa kain tapis khas Lampung.
Namun dalam perkembangannya, baju putih yang dikenakan biasanya berupa kebaya umum atau kebaya sulam usus khas Lampung.
Penggunanyapun bukan anggota kerjaan lagi, tetapi warga biasa seperti kitapun bisa menggunakannya diacara formal lainnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: