Terkait Kebijakan Beli LPG Harus Lebih Dulu Mendaftar, Akademisi: Verifikasi Wajib Akurat!
Pengamat Kebijakan Publik Unila Dedy Hermawan.--
Diungkapkan Dedy Hermawan, yang menjadi operator dalam penggunaan aplikasi pendataan penyaluran LPG subsidi adalah orang.
"Di balik sistem ada orang. Ini harus diawasi dan monitor sehingga tidak nakal. Bisa lihat pengadaan barang dan jasa online tapi banyak pemain dibelakangnya," ucapnya
"Kita apresiasi ini bagus, kita coba dulu nanti dievaluasi. Perlu dimonitor dan evaluasi. Kira-kira ini efektif dan sudah sesuai kebijakan, sehingga tepat sasaran," ucapnya.
"Kalau bisa pemerintah jangan nanggung. Ketika kebijakan bersifat berpihak ekonomi tertentu semua sistemnya diperbaiki berbasis IT. Tidak hanya konteks LPG aja," ungkapnya.
BACA JUGA:Bantuan El Nino Selesai Disalurkan, Diharapkan dapat Memenuhi Kebutuhan Pokok
Selain itu dirinya memberi saran agar program ini juga memberikan ruang pengaduan kepada masyarakat yang ingin melakukan pengaduan.
"Dalam sistemnya diberi ruang pengaduan komplain dan sebagainya sehingga sistem bekerja untuk evaluasi," terangnya.
"Dengan basis sistem pemanfaatan IT bisa termonitor, bisa ditandai dan ditolak. Kalau lebih analogi seperti perbankan yang sangat ketata," terangnya.
"Kita bayangin juga semua yang berbasis IT terutama yang keberpihakan kepada masyarakat secara tepat sasaran basis data awal diselesaikan dulu," ungkapnya.
BACA JUGA:Malam Pergantian Tahun, Qomaru Imbau Jangan Ada Konvoi Kendaraan
Dengan penggunaan data yang baik, ketika penerapannya data pembeli, saat registrasi tidak bisa dobel dan tidak bisa dimanfaatkan oleh orang lain.
"Oleh karena itu supaya pelaksanaan pemanfaatan IT efektif dilapangan dan tepat sasaran. Dibuka akses partisipasi pengawasan oleh masyarakat. Dibuka akses. Adanya mekanisme komplek secara online. Karena saat ini masyarakat telah memiliki ponsel dan bisa mengawasi ketika ada ketidak tepatan," ucapnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: