Atasi Permasalahan Banjir di Hadimulyo Barat, Pemkot Metro Lampung Wacanakan Bangun Kolam Retensi
Pemerintah Kota (Pemkot) Metro wacanakan untuk tukar guling aset tanah milik pemerintah daerah dengan pihak swasta. Foto Dok--
METRO, RADARLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro wacanakan untuk tukar guling aset tanah milik pemerintah daerah dengan pihak swasta.
Hal tersebut dilakukan guna sebagai solusi untuk penanganan banjir yang sering terjadi di Kelurahan Hadimulyo Barat.
Wali Kota Metro Wahdi mengatakan, untuk mengatasi banjir di Hadimulyo Barat, Pemkot Metro wacanakan akan tukar guling aset Pemkot di Kelurahan Yosomulyo yang akan ditukar dengan aset pihak swasta di Hadimulyo Barat.
"Iya, untuk mengatasi banjir di Hadimulyo Barat, upaya kita salah satunya, rencananya akan tukar guling," ujarnya.
Dia menjelaskan, lokasi yang akan ditukar dengan pihak swasta tersebut, rencananya akan dibangung kolam retensi atau embung.
Kolam retensi tersebut diharapkan dapat mengatasi persoalan banjir di wilayah tersebut.
"Yang kita tahu, memang ada beberapa titik-titik cekungan yang dapat dibangun kolam retensi. Jadi kita upayakan, bagaimana lahan itu tidak akan dibangun bangunan, tapi jadikan kolam retensi," ungkapnya.
Namun, lanjutnya, pihaknya tetap akan melakukan kajian dan observasi terlebih dahulu sebelum direalisasikan rencana tersebut.
BACA JUGA: Layanan Pembiayaan Pinjaman Halal Mulai Rp 10 Juta Tanpa Agunan di Duha Syariah, Siapkan Syaratnya
Termasuk, dilakukan kajian mendalam terlebih dahulu oleh konsultan appraisal. Apalagi, aset tanah tersebut adalah milik salah satu organisasi swasta.
"Iya, kita harus kaji dulu. Sebagian besar memang, cara untuk mengatasi banjir dengan sistem drainase terintegrasi. Salah satunya ya embung itu, kolam-kolam retensi," jelasnya.
Menurutnya, wacana tukar guling tanah dengan pihak swasta mesti dilakukan untuk mengatasi persoalan banjir di wilayah tersebut. Apalagi, lahan milik swasta memang lebih luas dari aset Pemkot di Kelurahan Yosomulyo.
Ia menuturkan, rencana untuk tukar guling aset tanah tersebut memang sudah direncanakan sejak tahun 2023 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: