Jajaran OPD Pemkot Bandar Lampung Pantau Langsung Ketersedian Pangan di Pasar Tradisional dan Ritel Modern

Jajaran OPD Pemkot Bandar Lampung Pantau Langsung Ketersedian Pangan di Pasar Tradisional dan Ritel Modern

Jajaran Kepala OPD Pemkot Bandar Lampung saat melakukan pemantauan harga Pangan di sejumlah pasar, Sabtu, 17 Februari 2024.-Foto ist-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Guna memastikan pasokan bahan pokok aman dan mencukupi menjelang bulan Ramadan, Jajaran pimpinan OPD Pemkot Bandar Lampung melakukan pemantauan pada 12 pasar tradisional dan pasar ritel modern yang di Kota Tapis Berseri, Sabtu, 17 Februari 2024.

Pemantauan pasar ini bisa disebut sebagai inspeksi mendadak tersebut dipimpin oleh Wakil Wali Kota Bandar Lampung Deddy Amarullah dan Sekda Kota Bandar Lampung Iwan Gunawan.

"Kita pantau semua harga dan keteraediaan komoditi, seperti beras, cabai dan sebagainya. Insya Allah dapat stabil di bulan puasa, mudah-mudahan semua dapat terkendali dengan baik," kata Deddy.

Ditambahkan Sekkot yang juga ketua TPID Bandar Lampung Iwan Gunawan menjelaskan jika turunnya tim yang terdiri dari semua kepala OPD, mulai dari Para Asisten I, II, III, Kadisdag, Kadis Ketahanan Pangan, Kepala Bapeda, Kadiskes, dan dinas lainnya adalah berdasarkan perintah Wali Kota guna mengecek harga bahan pokok di pasar dan ritel modern.

BACA JUGA:Terbaru, Daftar Perwira Tinggi TNI yang Naik Pangkat Februari 2024, Pangkoarmada Resmi Jenderal Bintang Tiga

"Ada dua tim yang turun hari ini, Dalam rangka ketersedian bahan pokok makanan di pasar-pasar tradisional dan ritel modern. Saya sendiri ke Pasar Kangkung, pasar Panjang, Cimeng, dan ritelnya Gelael, selebihnya tim satunya," ujarnya.

Dalam pemantauan itu, pihaknya mendapatkan harga beras memang terbilang mengalami kenaikan dan juga kekosongan beras di pasar ritel modern Gelael.

"Di pasar kangkung itu kita temukan satu toko sedang menurunkan pasokan beras SPHP dari Bulog, dan di gelael ga ada beras katanya sedang menunggu pasokan datang," ujarnya.

Pengawas Ritel Modern itu juga, kata Iwan bertanya apakah pihaknya boleh menjual beras premium diatas harga eceran tertinggi (HET) mengingat pemasok kini sudah menjual beras diatas HET tersebut.

BACA JUGA:5 Makanan yang Sehat dan Bernutrisi Tinggi untuk Anak

"Saya bilang ga boleh, karena itu adalah peraturan Mendag nanti akan menyalahi aturan," ungkapnya.

Menurut Iwan, pada pemantauan itu bukan hanya untuk beras melainkan cabai, minyak hingga harga telur dengan hasil pasokan aman hingga menjelang bulan ramadan.

"Pertama kita tanya beras, bawang, kemudian telur, cabai, dan minya goreng semuanya aman hanya beras yang pasokannya terganggu. Sedang di pasar tradisional aman," imbuhnya.

Soal beras Premium yang kosong di pasar ritel modern, pihaknya mengimbau kepada masyarakat menengah atas untuk membelinya di pasar, sebab stok di pasar tradisional melimpah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: