Warga Way Halim Terseruduk Sapi Hingga Tak Sadarkan Diri, Wali Kota Tenangkan Pihak Keluarga
Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana saat berbincang dengan dokter di RS Urip Sumoharjo, Rabu, 19 Juni 2024.--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana menyerahkan bantuan kepada Sutiyono (55), warga Way Halim, Bandar Lampung, yang disruduk oleh sapi pada peringatan Idul Adha 1445, Senin 17 Juni 2024.
Kondisi Sutiyono kini masih dalam tahap pemulihan dengan alat medis lengkap di tubuh.
Ia terlihat belum sadarkan diri pasca operasi pendarahan parah di kepala bagian kanan.
"lnsya Allah kata dokter perkembangannya sudah baik, semoga pulih kembali seperti semula," ucap Eva saat mengunjungi korban di Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Rabu, 19 Juni 2024.
BACA JUGA:Ikut Respon Rumor Kaesang Masuk Bursa Pilgub Lampung, Herman H.N. Beri Tanggapan Begini
"Bunda juga minta kesabaran untuk anak dan istrinya, semoga dapat barokahnya," sambung Eva.
Dengan keprihatinan tersebut, Pemkot Bandar Lampung menyerahkan bantuan kepada keluarga korban teeseruduk sapi tersebut.
"Kita berikan bantuan Rp 20 juta. Kejadian ini di luar dugaan, yang namanya hewan qurban kita nggak bisa prediksi," ucap Eva.
"Tapi setidaknya kepada panitia harus selalu waspada, walaupun ini hewan tapi kekuatannya lebih dari manusia," terangnya seraya tetap meminta keluarga sabar dalam menghadapi cobaan.
BACA JUGA:Pemkab Tanggamus Lampung Bakal Bangun dan Tata Taman Terbuka Hijau di Kota Agung
Sementara itu, keterangan dr. Ari yang menangani pasien tersebut menyebut korban datang dalam keadaan pendarahan berat di kepala bagian kanan akibat hantaman benda tumpul.
"Pasien ini datang dengan penurunan kesadaran karena benturan di kepala di sisi sebelah kiri dan pendaran di sebelah kanan. Ini biasa terjadi kepada orang tua yang otaknya cenderung lebih kecil dan berisiko pendarahan," terangnya.
Karena hal tersebut pihaknya mengambil tindakan operasi kepada korban yang kini masih dalam tahap pemulihan.
"Langsung dilakukan operasi untuk menghentikan pendarahannya, sempat kritis, kemudian kita observasi di ICU, untuk bius sudah kita turunkan bertahap," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: