Upsss, Tak Hanya Kepada Kepala Sekolah, Sejumlah Ortu Juga 'Titip' Lolos PPDB ke Pj. Gubernur Samsudin

Upsss, Tak Hanya Kepada Kepala Sekolah, Sejumlah Ortu Juga 'Titip' Lolos PPDB ke Pj. Gubernur Samsudin

Pj. Gubernur Lampung Samsudin melakukan peninjauan daftar ulang PPDB ---Sumber foto : Diskominfotik.---

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pj. Gubernur Lampung Samsudin melakukan peninjauan pelaksanaan daftar ulang penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2024.

Pemantauan tersebut dilakukan Pj. Gubernur Samsudin pada Selasa 2 Juli 2024 di SMA/SMK Negeri di Lampung Tengah.

Pada kunjungan tersebut Pj. Gubernur Samsudin meninjau pelaksanaan daftaran ulang di SMK Negeri 3, SMK Negeri 2, dan SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah.

Pj. Gubernur Samsudin mengatakan, dirinya merasa perlu untuk meninjau pelaksanaan PPDB di Lampung.

BACA JUGA:Lagi, Direktur Utama RLMG Purna Wirawan Jadi Opinion Leader

Tujuannya untuk memastikan bahwa PPDB dapat berjalan dengan baik dan lancar, dan aturan-aturan dalam PPDB harus dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

"Beberapa waktu yang lalu Pak Kadis menyampaikan banyak sekali yang nitip (calon siswa). Pasti Bapak ibu kepala sekolah juga banyak yang titip, kepada saya juga demikian," ujar Samsudin dalam keterangan tertulisnya.

"Di situlah kita diuji sebagai seorang guru, harus memberikan teladan, memegang kuat aturan, selama aturan itu harus dilaksanakan kita pegang dengan teguh, makanya saya memastikan bahwa aturan PPDB ini tidak dilanggar oleh sekolah," sambungnya.

Kata Samsudin, peraturan zonasi bukan hanya Peraturan Gubernur, tapi merupakan Peraturan Menteri Pendidikan.

BACA JUGA:Batas Akhir Pembayaran PNBP Sekolah Kedinasan 2024, Ini Konsekuensinya Jika Tidak Dibayar

Di mana, Menteri adalah Pembantu Presiden Republik Indonesia, oleh karenanya harus dilaksanakan. 

Peninjauan PPDB di Lampung Tengah ini menurut Samsudin salah satu upaya untuk memastikan semua penerimaan murid baru tahun 2024 berjalan dengan lancar.

"Mari bersama-sama untuk mendukung pendidikan ini dengan sebaik-baiknya, karena pendidikan yang baik adalah aset yang hasilnya tidak bisa diterima dalam jangka pendek," tuturnya.

"Pendidikan itu adalah aset yang hasilnya baru akan diterima dalam jangka panjang, itulah mengapa Presiden membuat penanganan stunting sebagai program prioritas, karena targetnya adalah Indonesia emas tahun 2045," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: