Dosen Teknokrat Implementasi Smart Kumbung Berbasis IoT
Foto dok Universitas Teknokrat Indonesia.--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Teknokrat Indonesia mengembangkan Smart Kumbung berbasis Internet of Things (IoT) untuk mendukung petani jamur tiram di Kepung Seto, Lampung Selatan.
Inovasi ini hadir sebagai solusi atas tantangan pengaturan suhu dan kelembaban pada kumbung jamur yang selama ini masih dilakukan secara manual.
Tim dosen Universitas Teknokrat Indonesia diketuai oleh Dr. Sampurna Dadi, M.Eng., dengan anggota Ade Candra, S.M., M.M., dan Elka Pranita, S.Pd., M.T.
Tiga orang mahasiswa UTI juga turut membantu pelaksanaan PKM ini.
Judul kegiatan PKM ini adalah “Implementasi Smart Kumbung Berbasis IoT untuk Optimalisasi Produktivitas dan Manajemen Bisnis di Kumbung Jamur Tiram Kepung Seto Lampung Selatan.”
Tujuan Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani jamur tiram dalam memanfaatkan teknologi IoT.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan produktivitas melalui sistem monitoring dan kontrol suhu serta kelembaban yang lebih efisien.
Selain itu, program ini memperkuat manajemen bisnis agar lebih profesional dan terstruktur.
BACA JUGA:Angka Kemiskinan di Bandar Lampung Turun Drastis, 3.690 Warga Keluar dari Garis Kemiskinan
Program ini juga memberikan solusi berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat melalui usaha budidaya jamur tiram.
Sistem Smart Kumbung memungkinkan proses pengembunan berjalan otomatis sesuai kondisi lingkungan.
Dengan demikian, iklim mikro di dalam kumbung tetap stabil dan optimal untuk pertumbuhan jamur tiram.
Dengan pemantauan berbasis IoT, petani dapat mengontrol suhu dan kelembaban secara real-time melalui perangkat digital yang tersedia.
BACA JUGA:Harga Beras Naik di Sejumlah Kabupaten, Pemprov Lampung Perketat Pengawasan Distribusi Gabah
Selain aspek teknis, program ini juga menekankan optimalisasi produktivitas melalui manajemen bisnis yang lebih baik.
Data hasil panen dapat dicatat dan dianalisis, sehingga petani memperoleh gambaran yang lebih jelas terkait siklus produksi dan strategi pemasaran.
"Melalui implementasi ini, diharapkan produktivitas jamur tiram meningkat, kualitas panen lebih terjaga, serta manajemen usaha petani di Lampung Selatan semakin profesional dan berkelanjutan," kata Dedi.
Program PKM ini merupakan bagian dari Hibah BIMA Diktisaintek Berdampak Tahun 2025 yang didanai oleh Kemendikbudristek.
BACA JUGA:Mau Foto Estetik Bawah Air? Cukup Gunakan Prompt Gemini AI Ini, Hasilnya Bikin Kaget
Dengan demikian, diharapkan program ini dapat memberikan dampak berkelanjutan dan memperkuat sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan pelaku usaha dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif daerah.
Melalui program PKM Hibah BIMA 2025 ini, Universitas Teknokrat Indonesia menegaskan perannya sebagai Kampus Sang Juara.
Kampus ini tidak hanya unggul dalam bidang pendidikan, tetapi juga aktif memberikan dampak positif nyata bagi masyarakat, khususnya UMKM sebagai pilar ekonomi lokal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
