Diberitakan sebelumnya, sejak lima hari terakhir, kawanan gajah yang berjumlah 18 ekor mendekati permukiman warga di Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suoh, Lampung Barat.
Kawanan satwa berbelalai tersebut dilaporkan sempat berjarak beberapa meter dari rumah warga di Pemangku Kalibata, Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh.
Kemudian sempat menyambangi halaman belakang salah satu toko wiralaba di Pemangku Kali Pasir, Pekon Gunung Ratu Kecamatan Bandarnegeri Suoh (BNS).
Sugeng Hari Kinaryo Adi mengungkapkan, dalam lima hari terakhir ini kawanan gajah tersebut cukup meresahkan masyarakat.
BACA JUGA: Total, Lima Warga Lampung Timur Tewas Diserang Gajah liar
Beberapa kali sempat hendak merangsek masuk ke permukiman masyarakat, meski pada akhirnya bisa dihalau dan sedikit menjauh.
”Saat siang hari seperti ini, kawanan gajah tersebut menjauh dari permukiman penduduk dan berada di sekitar lokasi wisata Kawah Nirwana dan Keramikan, namun pada saat sore hari kawanan gajah ini mendekat ke permukiman warga, sempat hanya berjarak sekitar lima meter dari rumah warga di Kalibata dan sempat berada di belakang Indomaret di Kali Pasir,” ungkap Sugeng.
Dikatakannya, dengan dikomandoi langsung oleh Kepala Taman Nasional Bukit Barisan (TNBBS) Resort Sulki, SH., bersama dengan Satgas Penanganan Konflik Gajah terus melakukan penghalauan terhadap satwa dengan habitat asli TNBBS tersebut.
”Upaya terus kami lakukan, untuk melakukan penghalauan kawanan gajah tersebut dengan harapan bisa kembali menjauh ke hutan rimba TNBBS, namun hingga hari ini masih kucing-kucingan dengan Satwa tersebut, mereka masih enggan untuk menjauh, sehingga saat ini petugas hanya berjaga dan melakukan blokade agar jangan sampai kawanan gajah tersebut masuk ke permukiman masyarakat,” ujarnya.
BACA JUGA: Dua Warga Lampung Timur Tewas Diserang Gajah Liar TNWK
Dengan belum menjauhnya kawanan gajah tersebut, kata Sugeng, maka pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengurangi aktifitas di lokasi terdekat kawanan gajah tersebut.
”Pada intinya kami petugas terus berupaya untuk melakukan penggiringan kawanan gajah tersebut, namun dalam posisi seperti sekarang ini kawanan gajah tidak bisa dipaksakan untuk digiring menjauh, karena akan sangat beresiko bagi petugas mengingat kawanan gajah tersebut cukup agresif,” pungkasnya.
Proses penggiringan gajah juga menyebabkan anggota Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Konflik Gajah Suoh Lampung Barat terluka.
Ageng Suprastioali terperosok saat melakukan penggiringan di sekitar kawah Nirwana, Selasa sore 15 November 2022.
BACA JUGA: Turunkan Mahout, Giring Kawanan Gajah di Lampung Barat ke Arah TNBBS
Ageng Suprastioali harus menjalani perawatan karena kaki kirinya melepuh akibat terperosok ke kawah yang panas.