Spesial untuk tahu ini rombongan biksu akan melakukan perjalanan dari Thailand menuju Candi Borobudur dan bertepatan dengan Hari Raya Waisak.
Tujuan romobongan para Biksu Thailand ini melakukan perjalanan dari ritual Thudong yaitu untuk melatih kesabaran sebagai seorang biksu.
Menurut Budha, kesabaran adalah tingkatan ujian praktik yang paling tinggi dan banyak orang yang gagal karena tidak berhasil dalam ujian kesabaran.
Melalui perjalanan yang penuh rasa haru, para Biksu Thailand akan terkena panas dari sinar matahari dan hujan.
BACA JUGA:FSIP Universitas Teknokrat Indonesia Tekan Kerjasama dengan FKIP Universitas Majalengka
Selain itu, dalam perjalanan Thudong para Biksu ini hanya akan makan sebanyak satu kali setiap hari dan minum seadanya.
Tujuannya pun memang untuk melatih kesabaran, maka dari itu selama perjalanan mereka juga akan tinggal atau beristirahat di tempat seadanya.
Adapun dari 32 rombongan Biksu Tahiland yang melakukan tradisi Thudong hanya 27 biksu yang berasal dari Thailand.
Kemudian 4 biksu berasa dari Malaysia dan satu biksu dari Indonesia.
Sebelum melakukan tradisi Thudong, perjalanan ritual ini akan di awali dari Nakhon Si Thammarat, Thailand yang dilakukan pada bulan Maret lalu dan berhenti di Candi Borobudur.
Sebelum sampai ke Chandi Borobudur, rombongan para biksu menaiki kapal terlebih dari Singapura untuk menuju Batam.
Setelah itu, para Biksu akan menaiki Pesawat dari Batam menuju Jakarta dan berjalan kaki dari Jakarta menuju Candi Borobudur.
Selama perjalanan rombongan Biksu Ini nanti mereka akan melakukan persiggahan di beberapa tempat.
Di antaranya, di kediaman Habib Luthfi bin Ali bin Yahya yang ada di Pekalongan, Vihara Adi Dharma, Semarang.
Kemudian di Kelenteng Hok Tik Bio, Ambarawa dan Kelenteng Liong Hok Bio Magelang dan memasuki Chandi Borobudur pada 31 Mei 2023.
Kegiatan perjalanan Thundong ini juga dilakukan oleh para Biksu Thailand dan Malaysia sebagai upaya agar bisa mengenal budaya Indonesia untuk lebih dekat.