Parutan kelapa ini memberikan kelembutan dan kelezatan pada sate, serta menyatu dengan bumbu dan rempah-rempah, menciptakan rasa yang khas dan nikmat.
BACA JUGA: Empat Perang Besar yang Dihadapi Kaum Muslimin di Bulan Syawal
Setelah proses persiapan bahan-bahan, daging yang sudah dibumbui dan dicampur dengan parutan kelapa kemudian dililitkan secara merata pada tusuk sate.
Tusuk sate yang digunakan biasanya terbuat dari batang serai atau bambu, memberikan aroma alami yang khas pada sate.
Selanjutnya, sate lilit akan dipanggang di atas bara api hingga matang sempurna.
Proses pemanggangan ini memberikan aroma yang menggugah selera dan menghasilkan sate yang lezat dengan rasa yang kaya.
BACA JUGA: Berparas Cantik Jelita, Sania Wahyu Ningsih Jadi Jemaah Calon Haji Termuda di Indonesia Tahun Ini
Sate Lilit umumnya memiliki tekstur yang lembut dan juicy, karena daging yang dihancurkan dan bumbu yang meresap dengan baik.
Sate Lilit biasanya disajikan sebagai hidangan pembuka atau sebagai lauk pendamping saat makan nasi.
Hidangan ini seringkali disajikan dengan pelengkap seperti sambal matah.
Yaitu sambal khas Bali yang terbuat dari bawang merah, cabai rawit, bawang putih, serai, dan irisan jeruk nipis.
Bisa juga sambal kecap, yaitu sambal yang terbuat dari kecap manis, bawang merah, cabai rawit, dan perasan jeruk nipis.
Dengan rasa yang kaya dan tekstur yang lembut, Sate Lilit menjadi salah satu hidangan yang sangat disukai oleh pengunjung dan penduduk setempat di Bali.
Keunikan dan kelezatannya membuatnya menjadi salah satu makanan wajib yang harus dicoba saat mengunjungi Bali.
2. Tum Ayam (Ayam Cincang Terbungkus Daun Pisang)