Harga Gabah Rp6.500 Per Kg, Petani Lampura: Sebanding Dengan Ongkos Pemeliharaan
Petani Mesuji saat membawa gabah hasil panen menggunakan sepeda motor. Foto Dokumentasi Ardian Mukti--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Dengan ditetapkannya harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani menjadi Rp6.500 per kilogram, oleh Pemerintah, membawa kabar baik tingkat petani, termasuk petani di wilayah kabupaten Lampung Utara (Lampura).
Dengan ditetapkannya harga Rp6.500 per kilogram sebuah angka yang membawa harapan baru di tingkat petani setelah sekian lama, dengan adanya harga itu cukup sebanding dengan ongkos tanam.
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang petani asal Desa Semuli Jaya, Kecamatan Abung Semuli Yono (47), ketika di wawancarai media ini, Sabtu 17 Mei 2025.
Menurutnya, harga Rp6.500 per kilogram itu kalau jual ke bulong, kalau jual ke lokal berkisar Rp 6000- Sebelumnya ada kenaikan ini berkisar di angka Rp5.000 per kilo geramnya(kg).
BACA JUGA:Gerak-gerik Mencurigakan, Polres Tulang Bawang Tangkap Dua Pengedar Narkoba Asal Menggala
Terkadang, banyak kasus saat menaman, sebagai juga petani banyak beralih tanam, sebagai ada di tanam singkong dan di tanaman jagung, apa lagi saat kenaikan harga pupuk sewa lahan, atau gagal panen karena cuaca ekstrem. Dalam kondisi semacam itu bertani bukan lagi ladang penghidupan, melainkan ladang perjuangan yang penuh ketidakpastian, atau bisa di katakan Gagal panen.
"Tapi, Alhamdulillah, dengan ada kebijakan dari pemerintah dengan harga Rp 6.500 dapat membantu perekonomian para petani. Sehingga petani lebih Giant menaman, sehingga tanaman padi dapat lebih produktif dari sebelumnya.
Dengan Kenaikan harga gabah ini menjadi salah satu pemantik semangat baru di kalangan petani. Bahkan saya sendri sempat putus asa karena tak mampu menutup ongkos produksi." Tutur Yono
Ini juga menjadi simbol keadilan ekonomi, sebab sektor pertanian bukan hanya tulang punggung pangan nasional, tetapi juga penyerap tenaga kerja terbesar dan penyangga ekonomi desa.
BACA JUGA:BMKG Imbau Warga Pesisir Waspada Banjir Rob
Di wilayah, Desa Semuli jaya ini, petani mulai menggencarkan aktivitas tanam, mengolah lahan yang sempat terbengkalai, dan bahkan menjalin kemitraan baru dengan koperasi atau lembaga keuangan demi memperluas usaha tani mereka.
Berati kalau sudah begini pemerintah tidak tinggal diam melihat jerih payah petani yang sebelumnya dihargai tidak sewajarnya, dengan kenaikan ini menjadi salah satu simbol keadilan bagi sektor pertanian.
Untuk itu, terima kasih kepada pemerintah, terimakasih pak presiden Prabowo, dengan kenaikan ini menjadi salah satu simbol keadilan bagi sektor pertanian dan membatu perekonomian masyarakat, serta para pertani," ucapnya
Sementara itu, Plt, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Mantofik menyampingkan apresiasi ada adanya kenaikan harga Gabah, dengan adanya kenaikan ini berati pemerintah tidak tinggal diam melihat jerih payah para petani.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
