disway awards

Laporan Pinjaman KUR Gunakan Agunan Sampai Ke Menkeu Purbaya, Investigasi Segera Dilakukan

Laporan Pinjaman KUR Gunakan Agunan Sampai Ke Menkeu Purbaya, Investigasi Segera Dilakukan

Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa. FOTO INSTAGRAM @menkeuri--

Setelah semua persyaratan lengkap, pinjaman pun cair sesuai ketentuan bunga 6 persen dengan pembayaran setiap bulan. Namun, belakangan ia baru tahu bahwa pinjaman tersebut seharusnya tanpa agunan.

 “Mereka nggak bilang kalau tidak menggunakan jaminan. Sudah tentu kalau kami dijelaskan tidak ada untuk pedagang mikro seperti kami, maka tidak akan kita sediakan surat sertifikat itu,” ungkapnya.

Ia juga mengaku tidak curiga karena mendengar kabar yang sama dari kerabatnya yang sudah lebih dulu mengajukan pinjaman.

 “Ya percaya aja, soalnya keluarga ada yang sudah pinjam itu KUR katanya pakai jaminan, ditambah pihak bank juga langsung,” ujarnya lagi.

“Kalau Nggak Diminta, Nggak Bakal Saya Kasih”

Hal senada diungkapkan Supri, warga Lampung Selatan, yang meminjam dana dari Bank Himbara untuk modal berdagang di pasar.

“Awal pinjam 30 juta, kemudian saya lancar bayar. Ditawarin untuk pinjam lagi, ya saya juga pakai sertifikat rumah buat jaminan,” katanya.

Ia menambahkan, jika pihak bank tidak meminta jaminan, dirinya tidak akan menyerahkan aset pribadinya.

 “Karena diminta, kalau nggak diminta ya nggak bakal saya kasih,” lanjutnya.

Menurutnya, kebijakan ini sangat merugikan masyarakat kecil.

 “Bagaimana nasib UMKM lain yang benar-benar membutuhkan modal tapi nggak punya jaminan, kalau persyaratan yang tidak ada di ada-adakan,” ujarnya.

Cerita mengejutkan juga datang dari Fauzi (samaran), warga Sukarame. Ia mengaku sebelum menghadiri kegiatan di kompleks Rumah Dinas Gubernur Lampung (Mahan Agung), dirinya sempat mendapat pengarahan dari salah satu bank BPD cabang Bandar lampung.

“Kalau nanti ada pejabat yang tanya, untuk pinjaman KUR Mikro apakah ada jaminan atau tidak? Maka minta tolong ibu bapak jawab tidak ya, karena di bawah 100 juta tidak ada jaminan,” katanya menirukan ucapan pihak bank.

Fauzi mengaku tercengang mendengar arahan tersebut, dan merasa dipermainkan oleh pihak bank.

“Saya langsung lihat ke nasabah lainnya dan bilang, berarti selama ini kita dipermainkan oleh Bank Lampung. Mereka sama sekali nggak bilang tidak ada jaminan. Awal malah saya mau memberikan sertifikat rumah tapi diganti BPKB motor. Saya kira karena melihat kondisi warung saya seperti ini, ternyata emang untuk keuntungan mereka saja,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait