disway awards

Lampung Jadi Saksi Gerakan Literasi Nasional, Ribuan Cerpen Lahir dari Guru dan Penulis Nusantara

Lampung Jadi Saksi Gerakan Literasi Nasional, Ribuan Cerpen Lahir dari Guru dan Penulis Nusantara

Peluncuran Buku Antologi- Festival Cerpen Indonesia 2025. Lampung Jadi Saksi Gerakan Literasi Nasional, Ribuan Cerpen Lahir dari Guru dan Penulis Nusantara. Foto Anggi Rhaisa/Radar Lampung--

Dengan antusiasme ribuan penulis dan dukungan lintas sektor, Lampung kini tak sekadar dikenal sebagai daerah tujuan wisata, tetapi juga sebagai ruang tumbuhnya gerakan literasi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

BACA JUGA:Persiapkan Sensus Ekonomi 2026, BPS -DPR RI Gelar Sosialisasi dan Peningkatan Literasi Statistik Masyarakat

- Apresiasi Pemerintah Daerah

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, melalui Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Fitrianita Damhuri, menyampaikan apresiasi atas lahirnya 40 seri buku antologi cerpen hasil kurasi ribuan penulis.

“Karya-karya ini adalah bukti bahwa semangat menulis terus hidup. Cerita-cerita di dalamnya mengajak kita berhenti sejenak, melihat kehidupan dari berbagai sudut pandang, sekaligus merawat imajinasi generasi bangsa,” ujarnya.

BACA JUGA:Hari Statistik Nasional 2025, Radar Lampung Terima Apresiasi Sebagai Media Pendukung Literasi Data

Ia berharap antologi ini menjadi sumber inspirasi, khususnya bagi generasi muda Lampung, serta ikut melestarikan budaya daerah melalui cerita-cerita fiksi yang berakar pada pengalaman lokal.

- Dukungan Dunia Pendidikan

Apresiasi serupa juga disampaikan Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Lampung. 

Melalui perwakilannya, Diana Sari, BGTK menilai festival cerpen ini sebagai praktik baik yang patut direplikasi.

“Literasi adalah fondasi peningkatan kualitas SDM. Guru bukan hanya pengajar, tetapi agen literasi dan teladan berpikir kritis serta kreatif,” ujar Diana saat membacakan sambutan Kepala Balai.

BACA JUGA:Dinas Perpustakaan Gelar Lomba Video Literasi, Peserta Dapat Pembekalan Konten Literasi Berbasis Kebangsaan

Peluncuran buku ini dinilai bukan sekadar seremoni, melainkan tonggak penting dalam membangun ekosistem literasi yang melibatkan guru, komunitas, penerbit, dan pemerintah. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait