Lampung Jadi Peluang Baru, Pertamina Lakukan Survei Seismik untuk Cari Cadangan Migas
Vice President Exploration Regional 1, Suprayitno Adhi Nugroho-Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---
BACA JUGA:Jalan Lingkar Kota Kotabumi Selatan Rusak Parah, Perbaikan Segera Dilaksanakan Tahun 2025
Namun, diperlukan data primer seperti seismik 2D untuk mengetahui potensi sesungguhnya baik dari sisi keberadaan cekungan maupun volume hidrokarbon yang bisa dikembangkan secara komersial.
"Kalau dari data seismik terlihat ada potensi, barulah bisa dilanjutkan dengan pengeboran," ucapnya.
Kata Nanang, perlunya kepastian lebih dulu karena biaya pemboran besar, dengan kedalaman bisa mencapai 2 ribu hingga 3 ribu meter.
"Karena itu, harus dipastikan terlebih dahulu agar tidak terjadi dry hole," tuturnya.
BACA JUGA:Kejutan Malam Link DANA Kaget Siap Ambil, Tambahan Saldo Gratis Spesial Kemerdekaan RI
Lanjut Nanang, pelaksanaan survei seismik 2D bergantung pada kondisi di lapangan.
"Kalau cuaca mendukung dan tidak ada hambatan teknis, survei bisa selesai dalam enam bulan," terangnya.
"Tapi kalau ada gangguan seperti hujan besar atau banjir, apalagi kalau melewati sungai, waktu bisa mundur satu sampai dua bulan," sambungnya.
Menurut Nanang, jika hasil seismik 2D menunjukkan indikasi yang menjanjikan, survei bisa dilanjutkan dengan seismik 3D atau bahkan pemboran eksplorasi untuk mengetahui potensi secara lebih rinci.
BACA JUGA:3.317 Honorer di Way Kanan Menantikan Pengangkatan
Ditempat yang sama, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mendukung program strategis nasional, khususnya Asta Cita ke-2 Presiden Prabowo Subianto tentang ketahanan energi.
Menurut Mirza, dukungan terhadap survei seismik 2D merupakan bagian dari upaya strategis untuk memperkuat ketahanan energi nasional.
Selain itu, menjadi langkah nyata menjadikan Lampung sebagai salah satu lumbung energi nasional di masa depan.
Survei seismik 2D merupakan tahap awal penting dalam eksplorasi migas untuk memperoleh data bawah permukaan secara akurat sebelum pengeboran.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
