Buat Demplot 10 Hektare di Batu Tegi

Buat Demplot 10 Hektare di Batu Tegi

radarlampung.co.id – Kesatuan Pengelola Hutan Lindung VIII Batu Tegi, Kecamatan Airnaningan membuat demontration plot (Demplot) atau lahan percontohan di Register 39. Demplot dikelola gabungan kelompok tani (Gapoktan) Mandiri Lestari yang merupakan petani pengelola Hutan Kemasyarakatan (HKm) dengan dukungan International Animal Rescue (IAR).

Peresmian demplot dihadiri Kabid Pengelolaan DAS dan RHL Dinas Kehutanan Lampung MD. Wicaksono; Kepala Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung Way Seputih Way Sekampung (BPDAS HLWSWS) Idi Bantara, Kepala KPHL VIII Batu Tegi Ruchyansyah, Ketua Gapoktan Mandiri Lestari Eko dan pihak IAR Miftahul Huda.

Kepala KPHL VIII Batu Tegi Ruchyansyah mengatakan, pembuatan demplot di kawasan Register 39 bertujuan melestarikan dan merebilitasi hutan.

”Demplot ini luasnya 10 hektare yang dikelola oleh sembilan kelompok petani di bawah naungan Gapoktan Mandiri Lestari. Tanaman yang ditanam mulai dari Kemiri, Petai, Durian, Alpukat dan Jengkol. Harapannya demplot ini menjadi penyangga blok inti register 39,” kata Ruchyansyah.

Ruchyansyah mengungkapkan, dalam melakukan pembibitan dan penanaman, petani mendapat pembinaan dari IAR, lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang concern pada pelestarian hutan dan satwa.

”IAR awalnya concern pada satwa dilindungi. Salah satunya kukang yang sekarang dihabituasi di hutan Batu Tegi. Nah, sekarang mereka melebarkan sayap dengan turut peduli terhadap kelestarian hutan dan kesejahteraan petani,” sebut dia.

Adanya demplot di hutan Register ini mendapat apresiasi dari Kabid Pengelolaan DAS dan RHL Dishut Lampung MD. Wicaksono. Menurut dia, demplot dengan melibatkan masyarakat adalah hal yang bagus bagi pemberdayaan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Sementara Kepala BPDAS HLWSWS Idi Bantara menyatakan siap mendukung penyediaan bibit bagi para petani yang ingin menanam di sekitar hutan lindung. ”Kami berharap kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi menjaga hutan. Sebab kuncinya ada pada masyarakat. Kita fasilitator untuk penanaman dengan menyiapkan bibit,” tandasnya. (ral/ehl/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: