Heboh Gaji Wah Pimpinan ACT, ACT Lampung Mengaku Nggak Paham
BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang mengelola dana publik untuk kegiatan kemanusiaan dihebohkan dengan gaji tinggi dan fasilitas mewah yang keluar dari kas ACT. ACT Cabang Bandar Lampung tak banyak komentar masalah ini.
Kepala Cabang ACT Bandar Lampung Fajar Yusuf menyatakan hal itu gejolak di manajemen pusat. "Cabang ACT di sini kurang paham. Sebab, masing-masing area punya kebijakan dan manajemen. Kalau masalah yang terjadi di pusat itu, kita juga menunggu klarifikasi," katanya.
Ditanya apakah ada dampak donatur tidak lagi mau menyalurkan zakat, infak, dan sedekah lagi, Fajar menyatakan itu bergantung personal masing-masing.
"Namanya sedekah itu bergantung personal masing-masing. Kalau mempercayakan dengan ACT, kita terima. Kalau tidak ya nggak masalah. Kita salurkan bantuan apa yang dibutuhkan masyarakat," ujarnya.
BACA JUGA:MENDADAK NYAPRES
Fajar menyatakan, jika ada bencana nasional yang dananya diserahkan ke ACT Bandarlampung akan dikelola di pusat.
"Pusat yang mengelola jika ada dana bencana nasional yang diserahkan ke ACT Bandarlampung. Kita hanya terima laporannya. Kecuali bantuan dalam bentuk pakaian atau sembako, kita langsung yang salurkan. Kita melakukan aksi kemanusiaan sesuai kebutuhan," ungkapnya.
Keberadaan Kantor ACT Bandar Lampung, kata Fajar, merupakan wakaf pakai.
"Kantor ini statusnya wakaf pakai dari Pak Gunawarman yang dulu merupakan petinggi PT GMP. Keberadaan ACT di Lampung akhir 2017. Baru ada cabang di Lampung Tengah. Kabupaten lainnya dibantu MRI-ACT. Pendirinya ACT Pak Ahyudin. Sekarang Presdir ACT Ibnu Khadjar," katanya
BACA JUGA:Celana Dalam Tutupi Pelat Motor Emak-emak yang Viral Sudah Dibuang
Diketahui informasi dari salah satu media nasional, ACT mengumpulkan rata-rata Rp540 miliar per tahun pada 2018-2020 itu memotong gaji karyawan hingga lebih dari 50 persen pada Oktober-Desember 2021.
Pendiri ACT menerima Rp250 juta, Senior Vice President Rp200 juta, Vice President Rp80 juta, dan Direktrur Eksekutif Rp50 juta. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: