Kadin Sebut Penurunan Angka Kemiskinan Tanda Keberhasilan Pemimpin, Dengan Catatan Investasi Wajib Diperlancar

Kadin Sebut Penurunan Angka Kemiskinan Tanda Keberhasilan Pemimpin, Dengan Catatan Investasi Wajib Diperlancar

--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Lampung menyebutkan bahwa penurunan angka kemiskinan di Lampung merupakan tanda keberhasilan pemimpinnya.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Bidang OKP Kadin Lampung Yuria Putra Tubarad.

Dia menyebutkan, hal itu merupakan bukti masyarakat bisa menyikapi dengan baik kondisi ekonomi saat ini.

"Saya pikir ini memang bukti di kondisi yang kurang baik, masyarakat bisa cerdas menyikapi ekonomi. Mudah-mudahan kebijakan-kebijakan pusat dan daerah akan terus melakukan penyesuian, terutama masyarakat. Sehingga jumlah masyarakat miskin terus berkurang kedepanya," kata Yuria, Minggu 17 Juli 2022.

BACA JUGA:Gubernur Lampung Berperan Terhadap Penurunan Angka Kemiskinan

Menurutnya, hal yang paling penting saat ini untuk mengoptimalkannya adalah pemerintah sebagai pemegang otoritas harus semakin berpihak kepada masyarakat.

"Apapun kebijakannya harus berpihak kepada masyarakat, jangan situasi harga-harga naik BBM naik semua naik jadi ditambah beban," ucapnya.

"Karena menyangkut harkat hidup masyarakat, kita harapkan kebijakanya bisa cukup memberikan dukungan kepada masyarakat. Bukan bertambah miskinnya. Karena berbicara ekonomi terus bergerak menit dan detiknya jadi tidak mudah," lanjuut Yuria.

Terlebih lagi, kata Yuria, beberapa hal harus dan perlu dikaji mengenai pemberian izin investor untuk masuk dan berinvestasi di Lampung agar dipermudah.

BACA JUGA:Pemprov Ditarget Penurunan Angka Kemiskinan di Bawah 10 Persen

"Menyangkut pelayanan publik yang kini masih mengganjal, terutama tentang investasi, itu betul-betul harus dimonitor yang mengambil kebijakan, apakah itu guburnur, wali kota, bupati," kata dia.

Jangan sampai, sambungnya, ada yang tersumbat.

"Sebab jika ada investor yang ingin berusaha di Lampung tetapi izinnya tidak juga keluar berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun, itu kan membuat investasi tidak masuk. Nanti orang-orang tidak dapat pekerjaan, mau cari makan susah maka tindak kriminal meningkat," papar Yuria.

Kata Yuria, semua pihak harus turut ambil bagiannya masing-masing, baik itu instansi ataupun dinas untuk terus berperan menurunkan angka kemiskinan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: