Ternyata, Mandi Sauna Pasca Olahraga Bantu Tingkatkan Kesehatan Jantung

BACA JUGA:Tips Seru Jalan Kaki Ala Kemenkes RI

Kelompok kedua berolahraga teratur berbasis pedoman saja, sementara para peserta sisanya masuk ke dalam kelompok kontrol.

Peserta di kelompok intervensi berolahraga 3 kali sepekan selama 60 menit, termasuk 10 menit pemanasan seluruh tubuh, 20 menit latihan ketahanan, dan 30 menit latihan aerobik.

Tim lantas memeriksa CRF yang diukur dengan pengambilan oksigen maksimal dan tekanan darah. Diperiksa juga massa lemak, kadar kolesterol total, dan kekakuan arteri.

Usai menganalisis, para peneliti menemukan kedua kelompok intervensi memiliki massa lemak yang lebih rendah serta CRF yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol.

BACA JUGA:Dampak Trauma yang Belum Sembuh, Ini Penjelasannya!

Tetapi, mereka yang mandi sauna serta olahraga mengalami peningkatan CRF yang signifikan.

Penulis utama studi, Earric Lee, memaparkan bahwa selama ini diketahui dari literatur bahwa ada jendela peluang pada periode pascaolahraga.

Artinya, ada peningkatan sensitivitas insulin serta kadar lipid darah tumpul (tidak lebih dari 60-90 menit).

Hal tersebut menunjukkan peluang ideal untuk intervensi konjungtif seperti terapi panas, termasuk mandi sauna.

BACA JUGA:5 Cara Ampuh dan Mudah Mengatasi Insomnia Supaya Tidur Nyenyak

Peneliti doktoral di Universitas Jyväskyl di Finlandia tersebut menginformasikan bahwa selama penelitian, tim meningkatkan suhu sauna setiap dua pekan sebesar lima derajat Celcius.

Tujuannya supaya efek yang diberikan terapi panas tidak terhenti dengan kondisi kebugaran peserta yang kian meningkat usai olahraga teratur.

Dia memahami kebanyakan orang hanya memiliki akses ke sauna umum sehingga tak bisa mengubah suhunya.

"Dalam kasus seperti itu, mungkin lebih layak untuk meningkatkan frekuensi kunjungan dari waktu ke waktu," jelas Lee seperti dilansir dari laman Medical News Today, Kamis 1 September 2022. (*)

Sumber: