Partainya Dilaporkan oleh Ketua Gerindra, Ketua Demokrat Lampung Edy Irawan Doakan Sudarsono Sehat Walafiat

Partainya Dilaporkan oleh Ketua Gerindra, Ketua Demokrat Lampung Edy Irawan Doakan Sudarsono Sehat Walafiat

Ketua DPD Partai Demokrat Lampung Edy Irawan Arief. -FOTO DOK. RADAR LAMPUNG-

BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, DPRD Kota Metro Ingatkan Kinerja KPU Soal Pendataan Daftar Pemilih

Sudarsono menjelasakan, dia merasa tertipu dengan panitia. Dimana, awalnya dia mengaku sudah enggan berpolitik.

Namun, dia didatangi elite DPD Partai Demokrat Lampung untuk meminta dirinya menjadi Ketua DPC Partai Demokrat Kota Metro. 

“Saya meminta waktu, setelah saya berkonsultasi dengan keluraga akhirnya saya putuskan untuk mendaftar," jelasnya. 

Saat pendaftaran, pada Maret 2022 silam, berdasarkan Peraturan Organisasi (PO), seluruh peserta diwajibkan wajib mendapatkan 20 persen dukungan dari DPAC di masing-masing daerah.

BACA JUGA:Instruksi Presiden Terkait Pengunaan Kendaraan Dinas Listrik, Pemkot Metro Akan Lakukan Penyesuaian

“Dan pada saat mendaftar, saya membawa dukungan 40 persen. Ada persyaratan yang mengaruskan peserta membayaar Rp 25,5 juta alasannya untuk pelaksanaan muscab,” kata dia. 

Namun, saat verifikasi faktual dukungan, ternyata dukungan kepada Sudarsono dianggap tidak sah. Lantaran, pendukungnya memberikan dukungan ke salah satu calon peserta lain. 

“Ini juga kecurigannya, pendukung saya dikondisikan untuk memilih calon peserta lain. Kemudian saya dinyatakan gugur menjadi peserta. Saya sudah menunggu sampai jam 10 malam saat itu. Sudah seperti pengemis. Tidak ada yang menegur sapa saya lagi. Saya merasa ditipu di sini. Terlebih uang yang sudah diserahkan tidak dikembalikan,” tandasnya. 

Dia mengatakan, seharusnya penarikan anggaran tersebut dikhususkan untuk calon peserta yang lolos menjadi peserta setelah dukungannya dianggap sah.

BACA JUGA:Berduaan di Lahan Kosong, Pasangan Kekasih di Pesawaran Ditodong, Pelakunya Ternyata

“Ini tidak ada komunikasi sama saya. Pendukung saya dipanggil ternyata sudah tiga hari sebelumnya menandatangani dukungan terhadap calon peserta lain, mereka teken notaris juga. Tidak ada komunikasi. Uang tidak dikembalikan. Kan lucu. Saya tidak bertarung tapi suruh membayar. Kalau saya ditolak, mestinya kan uang saya tidak diambil. Ini kan jorok,” tandasnya. 

Dia mengaku, tidak takut jika ada laporan balik ke dirinya. “Saya siap jika dilaporbalik. Sebab, ini pembelajaran politik,” katanya. (*) 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: