Begini Penjelasan PLN Soal Dugaan Penganiayaan di Rumah Pelanggan

Begini Penjelasan PLN Soal Dugaan Penganiayaan di Rumah Pelanggan

Ilustrasi penganiayaan-istimewa-raselnews.com

BACA JUGA: Bersikap Arogan, Dua Oknum Penagih dari Petugas PLN Pukul Pelanggan, Kronologis Lengkapnya Begini

Ini terjadi saat petugas menagih tagihan listrik di rumah warga, Jalan Purnawirawan no 72, Gang Swadaya 6, Langkapura, Bandar Lampung, Kamis 22 Desember 2022.

Korban dianiaya menggunakan tang besi (penjepit kabel, Red) hingga kepala bocor, dan memar di bagian wajah. 

Korban bernama M Sangga Wijaya (25), mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Bandar Lampung. Korban kemudian melaporkan ke Polresta Bandar Lampung dengan bukti Laporan Polisi Nomor: LP/B/3157/XII/2022/SPKT/POLRESTA BANDAR, tanggal 22 Desember 2022.

Pasca kejadian kedua petugas PLN itu justru coba melaporkan Sangga ke Polsek Tanjungkarang Barat. Namun setelah diklarifikasi ternyata Sangga adalah korban penganiayaan berat.

BACA JUGA: Kenal Melalui Aplikasi MiChat, Wanita Berumur 12 Tahun Dibawa Kabur, Ini yang Terjadi

Atas perbuatan oknum tersebut, korban akhirnya membuat laporan ke Polresta Bandar Lampung pada Kamis, 22 Desember 2022.

Menurut korban, peristiwa penganiayaan tersebut bermula dari permasalahan tunggakan pembayaran listrik di rumahnya.

Dimana, oknum petugas PLN tersebut memberitahukan kepada korban bahwa listrik dirumahnya menunggak pembayaran selama satu bulan.

Adapun jumlah tunggakan listrik yang harus dibayar korban senilai Rp 397.000 ditambah denda menjadi Rp 403.134.

BACA JUGA: Langsung Cair, Pemerintah Berikan Dana Gratis Rp 1,2 Juta Untuk Driver Ojol

"Mereka ada empat orang dan yang turun dari mobil ada dua orang, datang mengatasnamakan tim pemutusan dari pihak PLN," ujar Sangga kepada awak media saat di temui di Mapolresta Bandar Lampung, Senin, 26 Desember 2022.

Sangga menyebutkan bahwa paginya memang ada yang mengantar surat peringatan. Lalu sore hari, mereka datang lagi langsung mau memutus sambungan listrik itu.

Awalnya, kata korban, dirinya sedang berada di dalam rumah, dan mendengar petugas PLN teriak-teriak ke tetangga. "Lalu saya nyuruh adek saya keluar dan bilang kalau listrik mau dibayar," ucap Sangga.

Kemudian, oknum petugas PLN tersebut tak percaya dan berteriak dengan melontarkan kata-kata kasar."Saya bilang sabar ini lagi proses dibayar, tinggal tunggu konfirmasi dari aplikasi Dana, kemudian saya tinggal masuk ke dalam rumah," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: